REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi menutup operasional penyelenggaraan Ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/7/2024). Menteri yang biasa dipanggil Gus Men ini pun bersyukur seluruh penyelenggaraan ibadah haji tahun ini bisa berjalan dengan baik dan sukses.
Dalam fase pemulangan haji tahun ini, jamaah kelompok terbang (kloter) 30 asal Embarkasi Kertajati (KJT-30) menutup penerbangan terakhir dari Tanah Suci ke Indonesia. Penutupan operasinal haji 2024 ini juga dihadiri perwakilan dari Kemenhub, Dubes Saudi, Kepala BPKH, perwakilan maskapai penerbangan, Dirjen PHU Kemenag, dan pejabat Kemenag lainnya.
"Alhamduillah, seluruh fase penyelenggaraan ibadah haji sudah berjalan dengan baik, mulai dari pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan," ujar Gus Men di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Gus Men melaporkan, kuota haji reguler tahun ini sebesar 213.320 kuota. Namun, hanya ada 213.275 jamaah haji reguler yang berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei-11 Juni 2024. Hanya 45 kuota yang tidak terserap.
"Puncak haji di Armuzna, 14-19 Juni 2024 juga lancar. Murur berjalan sukses hingga peristiwa 2023 di Muzdalifah tidak terulang," ucap Gus Men.
Dia melanjutkan, pemulangan jamaah sendiri dilakukan pada 21 Juni-22 Juli 2024. Selama proses itu, menurut dia, ada 212.720 jamaah yang dipulangkan ke Tanah Air dalam 553 kloter. Hingga akhir operasional, ada 46 jamaah masih dirawat di Arab Saudi.
Menurut Gus Men, jamaah yang sakit tersebut akan terus dipantau oleh Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah. Selama perawatan, jamaah yang sakit itu juga tidak dikenakan biaya.
"Tidak berlebihan, jika disebut Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Gus Men.
Dia pun mengungkapkan sejumlah indikator kesuksesan haji 2024 yang diformulasikam dengan skema 4, 3, 5. Angka empat menunjukkan yang serba perdana di Haji 2024, angka tiga adalah pengembangan ekosistem potensi ekonomi jaji, dan angka lima merupakan Inovasi Haji 2024
Empat hal yang serba perdana pada Haji 2024 yakni:
1. Pertama layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. Mulai tahun ini, 127.073 jamaah haji Indonesia (lebih 50 persen) sudah merasakan kenyamanan layanan fast track.
2. Pertama dalam kuota normal (dan ada kuota tambahan), layanan katering diberikan secara penuh selama jamaah berada di Makkah. Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jamaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna. Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jamaah selama puncak haji di Armuzna.
3. Pertama dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20 ribu jamaah. Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman.
4. Pertama kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina. Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang.
"Ada sekitar 51.899 jamaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu. Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jamaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jamaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul 13.30 WAS," jelas Gus Men.
Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji:
Lihat halaman berikutnya >>>