REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Aktivitas belajar mengajar di SMAK Dago, Kota Bandung terganggu akibat lahan dan bangunan yang ditempati diduga diserobot oleh sejumlah orang tidak dikenal (OTK). Mereka menempati lahan tersebut sejak Sabtu (27/7/2024) hingga Senin (29/7/2024).
Kuasa hukum Yayasan SMAK Dago Putri Ilmia mengatakan kegiatan belajar mengajar masih berjalan. Namun, beberapa orang siswa mulai resah dan menanyakan kepada pihak sekolah dan yayasan tentang orang asing yang banyak berkumpul.
"Ada beberapa siswa yang udah mulai menanyakan dan resah menanyakan kepada pihak sekolah maupun yayasan. Kenapa banyak orang asing otomatis jadi terganggu, jadi otomatis siswa udah mulai resah," ujar Putri, Senin (29/7/2024).
Putri mengatakan para siswa mulai dilanda kekhawatiran dan ketakutan selama proses belajar mengajar. "Itu pasti (ketakutan dan kekhawatiran," kata Putri Ilmia.
Ia mengaku sempat menanyakan kepada orang yang menjaga sekolah alasan dugaan penyerobotan lahan. Namun, mereka mengaku tidak mengetahui alasannya dan hanya diperintah oleh atasannya.
Putri menegaskan bahwa yayasan SMAK Dago memiliki legalitas mengelola lahan tersebut dengan bukti surat pengalihan aset dari Kementerian Keuangan ke Yayasan SMAK Dago. Ia mengaku akan melakukan mediasi kepada pihak yang diduga menyerobot lahan dan bisa kooperatif.
Ketua Yayasan SMAK Dago Nicky Sopacua mengatakan dugaan penyerobotan lahan dan bangunan mengganggu kenyamanan kegiatan belajar mengajar. Ia berharap mereka segera meninggalkan area. "Kondisinya kurang nyaman karena ada orang yang tidak berkepentingan di sana," kata dia.
Koordinator keamanan SMAK Dago Alexon Talaumbanua mengaku didatangi oleh puluhan orang dan meminta petugas keamanan yang menjaga sekolah untuk keluar. Ia sempat menanyakan alasan dugaan penyerobotan lahan.
Ia mengaku sempat terjadi perkelahian saat akan mengamankan sekolah yang dijaganya. Bahkan Alex mendengar orang yang datang ke sekolah untuk menyeret dirinya. "Mereka menangkap saya, saya melawan dan terdengar orang bilang seret-seret," kata dia.