Kamis 01 Aug 2024 21:17 WIB

Menhub: Bandara IKN Nantinya Bisa Terbang Langsung ke Eropa

Budi menyebut pemerintah akan merevisi perpres tersebut.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana embung di IKN Nusantara.
Foto: Kementerian PUPR.
Suasana embung di IKN Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan masyarakat nantinya dapat melakukan perjalanan dari Bandara VVIP di Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, lanjut Budi, perlu ada perubahan aturan terlebih dahulu.

"Memang dalam diskusi dengan Pak Presiden, ada wacana kita memikirkan bahwa ini digunakan tidak hanya untuk VIP dan VVIP," ujar Budi usai menghadiri gelar wicara bertajuk "Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab antara Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di era Media Sosial di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Baca Juga

Pasalnya, ucap Budi, peraturan presiden (perpres) baru mengatur peruntukan Bandara IKN untuk VIP atau VVIP dan bukan untuk umum. Budi menyebut pemerintah akan merevisi perpres tersebut guna memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menggunakan layanan penerbangan melalui bandara tersebut.

"Untuk itu, kita akan me-review Perpres yang sudah ada. Karena Perpres yang ada sekarang ini untuk VIP," ucap Budi.

Budi menyambut positif rencana tersebut. Pasalnya, hal ini akan mendorong peningkatan jumlah penumpang maupun pergerakan pesawat di bandara IKN.

Dengan begitu, lanjut Budi, fasilitas bandara IKN juga akan memiliki nilai ekonomi dan juga bermanfaat bagi masyarakat.

"Ini akan memberikan kesempatan tidak hanya VIP atau pemerintah, tetapi juga masyarakat," sambung dia.

Tak hanya itu, Budi mengatakan bandara IKN nantinya juga dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 untuk rute penerbangan internasional. Hal ini tak lepas dari landasan pacu bandara IKN yang mencapai 3.000 meter atau lebih panjang ketimbang bandara di Balikpapan dengan 2.400 meter dan Samarinda yang hanya 2.000 meter.

"Kalau 3.000 meter itu kan bisa (Boeing) 777, jadi jarak dari IKN sampai ke Eropa bisa langsung. Jadi karena potensi ini sudah 3.000 meter, tidak berguna kalau kita tidak memaksimalkan untuk konektivitas yang lebih besar," kata Budi.

Namun sayangnya, keinginan masyarakat dan pemerintah untuk menggunakan bandara IKN belum bisa terpenuhi dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan belum rampungnya penyelesaian pembangunan bandara IKN.

"(Pembangunan selesai) akhir Agustus," ucap Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement