Selasa 06 Aug 2024 06:48 WIB

Sudah Dijanjikan Presiden Jokowi, Joni Tetap Gagal Masuk Seleksi TNI AD

Menurut Kadispenad, Joni asal NTT gagal karena alasan tinggi badan.

Red: Erik Purnama Putra
Bocah Yohanes Game Marchal Lau alias Joni saat diterima Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Foto: Dok Puspen TNI
Bocah Yohanes Game Marchal Lau alias Joni saat diterima Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih ingat dengan video viral seorang bocah bernama Yohanes Game Marchal Lau alias Joni, yang memanjat tiang bendera saat HUT ke-73 RI di NTT pada 2018? Dia kala itu mendapat pujian karena masih berusia 13 tahun, namun sanggup memanjat tiang untuk membetulkan bendera agar bisa berkibat. Kali ini, ia muncul lagi membuat kaget publik lantaran membuat pengakuan gagal masuk seleksi bintara TNI AD.

Padahal, Joni sudah dijanjikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa daftar menjadi TNI kala diundang ke Istana. Joni ternyata gagal lolos seleksi prajurit Calon Bintara (Caba) PK Reguler TNI AD tahun anggaran 2024.

Baca: Dua Perwira TNI AL Tuntaskan Kursus Kapal Selam di Australia

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi membenarkan alasan Joni gagal lolos seleksi TNI AD. Ternyata tinggi Joni masih di bawah standar. "Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal," kata Kristomei di Jakarta, Selasa (6/8/2024).