Sabtu 10 Aug 2024 09:17 WIB

Lima Jurus UMKM Tumbuh dan Berdaya di Era Digital

Sertifikasi produk akan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Pelaku UMKM melakukan siaran live streaming untuk menjual produknya saat Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI X KKI) 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelaku UMKM melakukan siaran live streaming untuk menjual produknya saat Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI X KKI) 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia berjumlah kurang lebih 65 juta dan menyumbang produk domestik bruto (PDB) hingga 61 persen atau setara Rp 9.580 triliun. Kehadiran UMKM juga menyerap sekitar 117 juta pekerja (97 persen) dari seluruh total tenaga kerja.

Oleh karena itu, tak heran bila UMKM mendapat perhatian khusus pemerintah dan didorong untuk terus bertumbuh serta berkembang dengan impian akhir untuk masuk ke dalam kancah perdagangan internasional. 

Salah seorang penjual sukses di Lazada Indonesia (Lazada) Ika Puspa Sari sekaligus ketua komunitas (City Leader) di Lazada Club Kota Depok membagikan lima langkah untuk UMKM bisa naik kelas dan bersaing di era digital saat ini. Berikut tipsnya: 

1. Pastikan usaha memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) 

Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah identitas izin usaha resmi yang diterbitkan oleh lembaga OSS di bawah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Setelah memiliki NIB, pelaku usaha bisa mengajukan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional sesuai dengan bidang usahanya masing-masing. Menurut Ika, NIB wajib dimiliki oleh semua pemilik usaha, termasuk UMKM, karena selain menjadi kewajiban setiap pelaku usaha, kepemilikan NIB akan meningkatkan kredibilitas toko di mata konsumen. 

2. Sertifikasi produk untuk tingkatkan kepercayaan konsumen  

Selain izin usaha, Ika mengatakan kelengkapan produk jualan dengan sertifikasi menandakan bahwa produk memiliki jaminan mutu serta nilai keamanan yang lebih terjamin. Tentunya hal ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk.  

Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) misalnya, menjadi pengakuan bahwa kualitas produk secara resmi telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan di dalam standar nasional di Indonesia. Ada juga izin edar dan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produk-produk seperti pangan olahan, kosmetik, hingga obat-obatan yang menandakan produk telah melewati pengujian dan evaluasi yang ketat sehingga aman untuk dikonsumsi atau digunakan.  

Sertifikasi Halal yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) juga menjadi penting untuk produk-produk makanan dan minuman. Memiliki sertifikasi Halal berarti produk telah melewati tahapan pemeriksaan untuk membuktikan bahwa bahan baku, proses produksi, dan sistem jaminan halal produk sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan.  

 “Jangan menunda mengurus sertifikasi produk karena sertifikasi produk justru bisa menjadi pembuka kepercayaan konsumen akan produkmu. Jangan termakan oleh mitos bahwa mengurus izin dan sertifikasi itu sulit. Tidak sama sekali! Selama kamu mengikuti prosedur dan bisa melengkapi dokumen yang dibutuhkan, prosesnya mudah, cepat, dan tidak mahal,” ujar Ika.  

3. Jangan lupa untuk daftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk merekmu 

Setelah toko berkembang dan produkmu banyak dicari konsumen, tentu kamu ingin melindungi produk dan merekmu dari pembajakan. Daftarkan merekmu untuk Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Menurut Ika, kepemilikan HaKI mengurangi risiko penggandaan produk tanpa izin dan memberikan citra positif di mata konsumen, yang percaya bahwa produk dan merek sudah terdaftar dan diakui oleh hukum. 

4. Terapkan strategi pemasaran yang efektif  

Pelajari dan terapkan strategi pemasaran yang menurutmu paling efektif untuk toko dan produkmu. Di era digital seperti saat ini, bergabung dengan eCommerce seperti Lazada bisa memudahkan pelaku bisnis untuk memasarkan produknya. Ecommerce menawarkan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan dan disesuaikan penerapannya oleh pelaku bisnis, termasuk dari sisi bujet. Ika misalnya, banyak menggunakan fitur Flexi Combo di Lazada untuk menggabungkan produk-produk yang ingin didorong penjualannya.

Ia juga aktif mengiklankan toko dan produknya di aplikasi Lazada agar menjadi produk yang direkomendasikan serta aktif memberikan berbagai promosi pada kampanye tanggal kembar. Menurut Ika, strategi pemasaran yang tepat akan bisa memperkenalkan produk ke khalayak luas dan mendorong kesuksesan toko. 

5. Miliki pola pikir untuk ‘jemput semua peluang’  

Ika meyakini bahwa pola pikir bisa memengaruhi kesuksesan seseorang. Pelaku usaha juga arus memiliki pola pikir yang kuat untuk terus mencari dan memanfaatkan peluang yang ada. Dengan pola pikir tersebut, maka akan secara otomatis terus mencari peluang dengan biaya minimal dan untuk keuntungan yang optimal. Salah satu cara Ika mencari peluang adalah dengan memantau media sosial pemerintah.

“Saya mengikuti semua akun media sosial kementerian di Indonesia. Dari media sosial tersebut, saya bisa mendapat informasi mengenai pelatihan, kepengurusan surat hukum bagi UMKM, serta kesempatan membangun relasi dan mendapatkan eksposur dari berbagai pihak. Percayalah, banyak kesempatan di luar sana yang menunggu untuk dijemput, selama kita mau aktif mencari,” tegas Ika. 

Ika merupakan pemilik toko Al-Mubarokah Herbal miliknya, sebuah toko daring dan fisik yang menjual berbagai variasi madu, kurma, dan produk herbal lainnya.

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement