REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — DPP Partai Golkar membantah sudah ada penunjukan pelaksana tugas (Plt) ketua umum. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan, penunjukkan Plt sebagai pengganti sementara Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri dari ketua umum, baru akan ditentukan pada Selasa (13/8/2023).
“(Plt) belum. Nanti kita tentukan. Ada mekanisme organisasi setelah ketua umum mengundurkan diri, nanti akan ada rapat pleno untuk menunjuk Plt,” begitu kata Ahmad Doli saat ditemui di Kompleks Widya Chandra, di Jakarta Selatan, Ahad (11/8/2024).
“Selasa (13/8/2024) rencananya,” kata dia menjawab kapan repat pleno digelar.
Ahmad menjelaskan, nama-nama yang bermunculan tentang Plt, baru akan ditentukan dalam rapat pleno tersebut. Ahmad pun membantah spekulasi yang beredar tentang nama-nama Plt, pun ketua umum definitif.
Artinya, kata dia, selama rapat pleno belum digelar, belum ada nama Plt yang ditunjuk. Apalagi, kata Ahmad, soal ketua umum definitif. Ahmad menerangkan, dalam ketentuan partai, seorang ketua umum dapat digantikan apabila terkait dengan tiga hal. “Pertama misalnya terkena masalah hukum, kemudian berhalangan tetap, atau mengundurkan diri,” begitu ujar Ahmad.
Airlangga diketahui sudah resmi mengundurkan diri pada Sabtu (10/8/2024) malam. Dan dari pengunduran diri tersebut, kata Ahmad, akan dilakukan rapat pleno untuk menentukan siapa Plt. Tugas Plt tersebut, kata Ahmad yang akan menjadi komandan sementara internal partai, untuk mempersiapkan pemilihan ketua umum defenitif.
“Jadi semuanya nanti akan kita bicarakan pada saat rapat pleno. Kita ini punya aturan, partai ini besar, sampai menjadi partai tertua karena selama ini kita komitmen dengan aturan-aturan yang sudah kita sepakati,” begitu kata Ahmad.
Setelah Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar, sejumlah nama disebut-sebut sudah ditunjuk menjadi Plt. Nama-nama tersebut,seperti Agus Gumiwang Kartasasmita yang merupakan wakil ketua umum. Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang saat ini dua politikus elite Partai Golkar yang juga merangkap sebagai menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, muncul juga nama Bahlil Lahadalia, yang disebut-sebut akan menggantikan posisi Airlangga sebagai ketua umum. Bahlil juga saat ini dalam jabatan menteri di Kabinet Indonesia Maju.