Selasa 13 Aug 2024 07:36 WIB

Netizen Indonesia-Malaysia Saling Nyinyir Pencapaian, Pertumbuhan Ekonomi Menang Mana?

PDB per kapita Indonesia Rp 75 juta atau 4.919,7 dolar AS, Malaysia 12.090 dolar AS.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Lida Puspaningtyas
Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan ke-68 mengibarkan bendera merah putih di atas Mercusuar Karang Unarang, Perairan Ambang Batas Laut (Ambalat), Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (13/9/2021). Mercusuar tersebut merupakan tanda perbatasan perairan laut antara Indonesia dengan Malaysia.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan ke-68 mengibarkan bendera merah putih di atas Mercusuar Karang Unarang, Perairan Ambang Batas Laut (Ambalat), Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (13/9/2021). Mercusuar tersebut merupakan tanda perbatasan perairan laut antara Indonesia dengan Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdebatan Indonesia vs Malaysia kembali memanas setelah netizen Malaysia menyindir capaian medali Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024. Salah satu netizen Malaysia mempertanyakan kemampuan Indonesia dalam mencari talenta atlet sehingga hanya peroleh 3 medali, padahal jumlah penduduk capai 280 juta jiwa.

Indonesia memang termasuk negara berkembang dengan jumlah populasi jumbo, keempat terbesar di dunia. Ini membuat Indonesia masuk negara G20 dengan konsumsi banyaknya rakyat menjadi tulang punggung pertumbuhan perekonomian. 

Baca Juga

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbunan Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 berada di angka 5,05 persen (y-on-y). Dari sisi lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,17 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,98 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menyampaikan pertumbuhan ekonomi mengacu pada besaran produk domestik bruto (PDB) pada Kuartak II 2024 ini. PDB atas harga berlaku sebesar Rp 5.536,5 triliun dan PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.231 triliun rupiah.