Selasa 13 Aug 2024 08:13 WIB

Pengakuan Perdana Syekh Ikrimah Sabri Seusai Diusir dan Bahaya Besar Ancam Masjid Al-Aqsa

Al-Aqsa menghadapi ancaman perusakan oleh

Rep: Fitrian Zamzami/ Red: Nashih Nashrullah
Imam Masjid Al Aqsa, Syekh Ikrimah Sabri diusir dari Masjid Al-Aqsa.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Imam Masjid Al Aqsa, Syekh Ikrimah Sabri diusir dari Masjid Al-Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Imam Masjid Al-Aqsa, Syekh Ikrimah Sabri, mengatakan pada hari Kamis (8/9/2024) lalu bahwa polisi Israel mengeluarkan keputusan untuk mengusirnya dari Masjid Al-Aqsa selama enam bulan dengan dalih mendukung terorisme, dan menjelaskan bahwa ia menolak tuduhan tersebut baik secara keseluruhan atau parsial.

Berbicara kepada Al Jazeera.net, Syekh Ikrimah mengatakan, "Sebuah keputusan dikeluarkan hari ini oleh polisi penjajah untuk mengusir saya dari Masjid Al-Aqsa selama enam bulan dengan dalih bahwa saya mendukung terorisme, yang merupakan tuduhan palsu yang saya sanggah saat diinterogasi."

Baca Juga

Jumat lalu, Syeikh Ikrima diinterogasi selama sekitar lima setengah jam di kantor polisi penjajah di Yerusalem setelah ia memuji syuhada Ismail Hina dari atas mimbar Masjid Al Aqsha dan melaksanakan shalat ghaib untuk alharmum dan para syuhada.

Syekh Sabri menggambarkan keputusan pengusiran tersebut sebagai tidak sah dan tidak sah, dan tidak didasarkan pada bukti atau keyakinan apa pun.