Kamis 15 Aug 2024 13:02 WIB

Soal Isu Reshuffle Kabinet, Begini Respon Tegas Luhut

Luhut Pandjaitan diminta merespons rumor reshuffle kabinet tersebut.

Rep: Fredikus Dominggus/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai memberikan sambutan dalam acara pembukaan Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Supply Chain & National Capacity Summit 2024 yang mengangkat tema Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi dan mempersiapkan industri hulu migas menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai memberikan sambutan dalam acara pembukaan Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Supply Chain & National Capacity Summit 2024 yang mengangkat tema Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi dan mempersiapkan industri hulu migas menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Isu reshuffle kabinet kembali terdengar nyaring. Beredar kabar sejumlah menteri saat ini, bakal dicopot dari jabatannya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan diminta merespon rumor tersebut. Luhut enggan menanggapi. "Gak tahu saya kalau soal itu," kata Menko Marves, saat ditemui di JCC, Senayan, Rabu (14/8/2024).

Baca Juga

Ia menegaskan, dirinya hanya menjawabi pertanyaan sesuai kapasitasnya. Luhut bicara seputar upaya mencapai indeks udara yang lebih bersih di Jakarta.  Pemerintah bersama sejumlah stakeholder mengkajinya mencari langkah solutif.

Saat ini sedang digalakkan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.  Baik itu kendaraan roda dua, maupun roda empat. Ini demi meminimalisir individu yang berpotensi terkena infeksi saluran pernapasan.

"Pemerintah mengeluarkan Rp38  triliun untuk biaya berobat. Ada yang melalui BPJS, ada yang melalui pengeluaran sendiri, untuk kesehatan, karena akibat udara yang 170-200 indeks ini, itu banyak yang penyakit ispa, kalian pun kena, saya pun kena, jadi ini beban kita rame-rame. Jadi kalau ada yang keberatan ya kamu rasain aja sendiri. Kita tidak mau," ujar Luhut.

Lalu ia menyinggung rencana pemerintah menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya di Cilegon, Banten. Menurutnya, itu termasuk upaya mengurangi polusi. Selain meningkatkan ekosositem kendaran listrik, dan menetapkan aturan ganjil genap.

Luhut mengatakan jika PLTU Suralaya ditutup, diharapkan indeks udara Jakarta bisa berada di bawah 100. "Kita ada 5000 bus yang  mulai secara bertahap kita masukkan EV. Nanti ga ada lagi bus yang pakai solar, dan juga mobil-mobil. Mobil ini banyak sekali dampaknya. Kemudian pabrik-pabrik, yang ada di sekitar jakarta, kita akan kasih sensor untuk kita ketahui gas apa yang dikeluarkan," ujar Luhut.

Awak media kembali mencoba menanyakan perihal kabar pergantian menteri. Luhut tetap enggan menanggapi. Setelahnya ia meninggalkan JCC. Nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna  H Laoly masuk pusaran diskusi perihal isu tersebut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement