REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi gemuk PKS-Golkar-Gerindra dkk resmi mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono berlaga di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Koalisi ini totalnya berisi 12 partai, termasuk partai yang tidak mendapat kursi di DPRD DKI Jakarta. Lawan mereka sejauh ini menyisakan calon independen: Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.
Ini berarti menyisakan PDI Perjuangan sendiri, tanpa calon, dan kemungkinan besar tidak bisa berpartisipasi di Pilkada DKI Jakarta. Begitu juga Anies Baswedan, eks gubernur DKI Jakarta dan eks capres yang ditinggalkan oleh parpol yang dahulu mendukung.
Apakah RK-Suswono akan melanggeng tanpa perlawanan berarti? Bisa jadi. Hitung-hitungan di atas kertas, koalisi gemuk PKS cs sudah pasti menguasai jutaan suara di Pilkada Jakarta. Tapi apakah seluruh pendukung parpol tersebut di atas akan menyerbu bilik suara dan mencontreng? Belum tentu.
Mengacu pada Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, pada tahun ini ada 8,2 juta calon pemilih. Sementara menurut hasil pileg 2024, PKS adalah partai dengan jumlah suara terbesar se-Jakarta mencapai 1,012 juta suara. Berturut-turut anggota koalisi gemuk itu perolehan suara pilegnya adalah sebagai berikut: Gerindra 728 ,2 ribu suara, Nasdem 545,2 ribu suara, Golkar 517,2 ribu suara, PKB 470,6 ribu suara, PSI 465,9 ribu suara, PAN 455,9 ribu suara, dan Partai Demokrat dengan 444,3 ribu suara.