Selasa 20 Aug 2024 10:54 WIB

Yenny Wahid Nilai PBNU dan PKB Punya Peran Masing-Masing, Ajak Kiai Maruf Tengahi Konflik

Yenny ajak Gus Yahya, Cak Imin, Gus Ipul duduk bersama mencari jalan tengah.

Red: Mas Alamil Huda
Wakil Presiden KH Maruf Amin (kanan) berbincang dengan putri Gus Dur, Yenny Wahid (kiri) di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Wakil Presiden KH Maruf Amin (kanan) berbincang dengan putri Gus Dur, Yenny Wahid (kiri) di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Senin (19/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yenny Wahid, putri presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki peran masing-masing. Keduanya merupakan entitas yang sama-sama mulia dan diharapkan segera menyudahi konflik yang terjadi.

"NU adalah organisasi masyarakat yang harus berjuang untuk kepentingan masyarakat. PKB sendiri juga harus berjuang untuk memastikan bahwa kebijakan publik adalah kebijakan yang dimaksudkan untuk kebaikan di masyarakat. NU dan PKB adalah berkah untuk Indonesia, tentunya keduanya harus dijaga," kata Yenny usai bertemu dengan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Baca Juga

Yenny mengatakan, ia dan KH Ma’ruf Amin sepakat untuk sama-sama menjaga PBNU dan PKB. Menurutnya, keberadaan PKB dan PBNU selama ini sama-sama terbukti memberikan kontribusi positif bagi bangsa. Yenny mengharapkan Kiai Ma'ruf Amin bisa menjadi penengah atas konflik yang terjadi antara PBNU dan PKB.

"Kiai Ma'ruf Amin bisa mengambil peran besar, bisa mengajak para kiai sepuh bu nyai-bu nyai sepuh untuk duduk bersama. Mengajak semua pihak Gus Yahya, Cak Imin, dan Gus Saiful untuk duduk bersama, lalu dirembuk bersama apa sih yang menjadi kepentingan bersama ini apa," ujar Yenny.