REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesehatan seksual menjadi aspek penting dari kesehatan secara keseluruhan. Namun, topik ini sering kali dianggap tabu dan dihindari dalam percakapan sehari-hari. Stigma dan tabu yang melekat pada kesehatan seksual membuat banyak orang enggan untuk membahas, apalagi memeriksakan kondisi kesehatan seksual mereka.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan seksual atau reproduksi tersebut tercermin dalam survei BKKBN yang menunjukkan bahwa Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya 53,4 persen. Padahal, pemahaman menyeluruh tentang
kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting untuk mencapai kesejahteraan hidup yang optimal.
Medical Manager Halodoc dr Monica C Dewi mengatakan masalah kesehatan seksual dan reproduksi sering kali dianggap hanya meliputi penyakit menular seksual saja. Padahal, masalah ini dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang gender atau usia.