Jumat 30 Aug 2024 11:06 WIB

Wabah Mpox di Afrika Banyak Menyerang Anak-Anak, Pakar Ungkap Alasannya

Lebih dari setengah kasus cacar monyet atau Mpox di Afrika terjadi pada anak-anak.

Red: Qommarria Rostanti
Pasien cacar monyet atau Mox (ilustrasi). UNICEF menyampaikan lebih dari setengah kasus cacar monyet atau Mpox terjadi pada anak.
Foto: Republika
Pasien cacar monyet atau Mox (ilustrasi). UNICEF menyampaikan lebih dari setengah kasus cacar monyet atau Mpox terjadi pada anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UNICEF menyampaikan lebih dari setengah kasus cacar monyet atau Mpox dan hampir 80 persen kematian Mpox Republik Demokratik Kongo terjadi pada anak. Di Burundi, hampir 60 persen kasus Mpox adalah anak dan remaja di bawah usia 20 tahun, di mana 21 persen kasus berusia di bawah 5 tahun.

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada beberapa alasan kenapa kasus Mpox kini cukup banyak terjadi pada anak.

Baca Juga

"Pertama, karena clade 1b Mpox sekarang ini ternyata menular pada berbagai kelompok umur, termasuk anak-anak," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Jumat (30/8/2024).

Kedua, kata dia, kenyataan bahwa di beberapa negara Afrika memang sedang dilanda konflik dan juga munculnya pengungsi dengan berbagai masalahnya. Selain itu, terjadinya kurang gizi pada sebagian anak di sana.