Selasa 03 Sep 2024 05:05 WIB

Perseteruan Makin Keras: Undip Apel Dukung Dekan FK, Menkes Balas dengan Fakta Baru Lagi

Praktik dekan FK Undip diberhentikan sementara buntut kasus kematian dokter Risma.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Sivitas akademika dan alumni Fakultas Kedokteran Undip memberi dukungan kepada Yan Wisnu Prajoko yang aktivitas klinisnya diberhentikan sementara di RSUP Kariadi Semarang, Senin (2/9/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Sivitas akademika dan alumni Fakultas Kedokteran Undip memberi dukungan kepada Yan Wisnu Prajoko yang aktivitas klinisnya diberhentikan sementara di RSUP Kariadi Semarang, Senin (2/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseteruan Universitas Diponegoro (Undip) dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai buntut dari kasus meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari semakin mengeras. Penghentian sementara terhadap Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip dr Yan Wisnu Prajoko direspons pihak kampus dengan mengadakan apel dukungan terhadap yang bersangkutan.

Ratusan sivitas akademika FK Undip Semarang menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung dr Yan Wisnu yang ditangguhkan praktiknya di RSUP Kariadi Semarang. Bertempat di Lapangan Basket FK Undip, Senin (2/9/2024), sivitas akademika yang terdiri atas mahasiswa, dosen, dan alumni menggaungkan dukungan kepada Yan Wisnu.

Baca Juga

BACA JUGA: Rahasia Ayat Terakhir al-Fatihah yang Luar Biasa

Penghentian sementara aktivitas klinis sebelumnya ditujukan kepada dr Yan Wisnu dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur Utama RSUP dr Kariadi, dr Agus Akhmadi pada 28 Agustus 2024. Penangguhan praktik dekan FK Undip tersebut terkait meninggalnya mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip, dr Aulia Risma Lestari beberapa waktu lalu.

Setelah kasus tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menutup sementara aktivitas PPDS Anestesi Undip di RSUP dr Kariadi, sehingga mahasiswa ditarik ke Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND). Para simpatisan menunjukkan tulisan 'We Stand with dr Yan Wisnu' dengan mengenakan pakaian serba hitam dan menyematkan pita hitam di baju bagian dada sebagai tanda simpati terhadap kejadian yang mereka sebut 'premanisme birokrasi'.

Pada kesempatan itu, sejumlah guru besar, rektorat, alumni, melakukan orasi. Salah satunya Ketua Senat FK Undip Prof Dr dr Tri Indah Winarni yang menyampaikan saat ini merupakan momentum untuk bersatu dan introspeksi diri. Ia menegaskan, pihaknya tidak pernah meminta aksi-aksi brutal yang dilakukan oleh sivitas akademika Undip, karena merupakan seorang pendidik dan mempunyai beban moral untuk disampaikan kepada anak didik.

"Jadi, arogansi bukan jadi pilihan sivitas akademika FK Undip. Negara ini adalah negara kita bersama, tidak menjadi negara kementerian tertentu," kata Tri Indah dalam acara apel di gedung FK Kedokteran Undip di Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/9/2024).

photo
Indonesia kekurangan dokter - (ali imron)

Alumni dan mantan dirut RSUP Kariadi bicara bela Undip.. baca di halaman selanjutnya.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement