Selasa 03 Sep 2024 06:07 WIB

Mogok Massal, Tentara Stres, dan Ekonomi Ambruk: Israel Lebih Rapuh dari Sarang Laba-Laba?

Israel mengalami guncangan internal hebat yang tak digabung-gaungkan

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.
Foto: AP Photo/ Ohad Zwigenberg
Peti mati tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza saat dibawa saat pemakamannya di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Klaim yang selalu digembor-gemborkan Israel sebagai negara kuat, ternyata tidak sepenuhnya benar, bahkan sebagian besarnya adalah mitos. Serangan 7 Oktober 2023 menjadi kunci pandora yang membuka semua kelemahan negara zionis itu.

Yang paling anyar tentu adalah pemogokan massal yang terjadi di hampir semua sektor layanan publik di Israel.

Baca Juga

Pemogokan umum mulai diberlakukan di Israel pada hari Senin (1/9/2024) pagi sebagai bentuk solidaritas terhadap keluarga-keluarga para tahanan yang ditahan di Jalur Gaza dan menentang pemerintah Benjamin Netanyahu yang menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan untuk mengembalikan mereka.

Otoritas lokal, kotamadya, universitas, sekolah, transportasi umum dan sejumlah kementerian berpartisipasi dalam aksi mogok kerja, sementara Bandara Ben Gurion mengalami kekacauan setelah para pekerja dan maskapai penerbangan Israel memutuskan untuk melanjutkan aksi mogok kerja.

Radio Angkatan Darat Israel mengutip seorang hakim pengadilan tenaga kerja yang mengatakan bahwa pengadilan menerima proposal federasi serikat buruh Histadrut mengenai pemogokan dan tidak akan mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Fenomena kekacauan semacam ini, mengingatkan kita pada pernyataan Abu Ubaidah, juru bicara Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas yang menyatakan bahwa Israel adalah negara yang rapuh, serapuh sarang laba-laba.

Dalam pidatonya yang monumental itu, Abu Ubaidah dengan percaya diri mengatakan dalam televisi resmi Hamas, Al-Aqsa:

الاحتلال أوهن من بيت العنكبوت والنصر صبر ساعة

“Penjajah Zionis Israel, lebih lemah dari rumah laba-laba, kemenangan tinggal menunggu waktu.”

Pernyataan Abu Ubaidah ini tak elak membakar semangat para pejuang sekaligus membuka mata tentang fakta sebenarnya kekuatan Zionis Israel.

BACA JUGA:  Protes Keras RS Medistra Soal Jilbab, Siapa Dr Diani? Kakeknya Tokoh Utama Muhammadiyah

Menariknya, kalimat lebih lemah dari rumah laba-laba diadopsi dari surat al-Ankabut ayat ke-41. Allah SWT berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُون

“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.”

Tak hanya stabilitas...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement