Selasa 03 Sep 2024 14:47 WIB

Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Lintas Agama Sambut Paus Fransiskus dengan Suka Cita

Paus Fransiskus akan berada di Indonesia dari 3-6 September

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ansor dan OKP lintas agama bertemu pemimpin tertinggi Vatikan, Puas Fransiskus
Foto: Dok Istimewa
Ansor dan OKP lintas agama bertemu pemimpin tertinggi Vatikan, Puas Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) bersama lima pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) lintas agama menyambut Paus Fransiskus dengan suka cita.

"Kami-kami yang muda-muda ini menyambut suka cita Paus Fransiskus. Karena apapun, beliau itu selain pemimpin umat katolik sedunia, beliau juga tokoh perdamaian," ujar Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharuddin saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin (2/9/2024).

Baca Juga

Addin berharap, nantinya Paus Fransiskus bersama tokoh-tokoh agama dunia bisa menyuarakan perdamaian di berbagai belah dunia. Karena, menurut dia, dunia saat ini sedang dilanda ketegangan akibat perang konflik Ukraina- Rusia maupu Palestina-Israel yang menyebabkan anak-anak dan wanita terbunuh dan kelaparan. "Oleh karena itu, kita sangat bersuka-cita dengan kedatangan beliau ke Indonesia," ucap Addin.

Addin menjelaskan, Indonesia sudah lama dikenal oleh Paus sebagai negara pluralis yang sukses menjaga persatuan dan perdamaian dalam keragaman keyakinan.

Menurut dia, Paus datang ke Indonesia karena ingin menjadikan kehidupan beragama di Indonesia sebagai role model baru tatanan kehidupan beragama di dunia.

"Tentu cara pandang beliau dalam melihat keragaman di berbagai macam belahan dunia kita berharap salah satunya adalah menjadikan Indonesia sebagai rujukan cara pandang dalam mengokohkan hubungan antarumat beragama di berbagai wilayah dunia lainnya," kata Addin.

Dia pun menyerukan kepada anak bangsa lintas agama senantiasa memperkuat kohesi dalam kebinekaan yang terbukti sukses selama berabad abad. Menurut dia, hubungan yang erat antar umat beragama adalah aset utama pembangunan negeri ini.

Maka, kata dia, persatuan harus dipelihara jangan sampai Indonesia mengalami nasib seperti negara Islam lain yang tercabik-cabik perang saudara. "Para pemimpin muda lintas agama di berbagai daerah bisa membuat kegiatan-kegiatan keragaman berbasis kreativitas yang dapat menjaga antar elemen tetap mesra dan harmonis," jelas Addin.

BACA JUGA: 7 Layanan Publik di Israel yang Mengalami Pemogokan Massal, Negara Zionis Itu Oleng?

Kunjungan Paus kali ini adalah lanjutan agenda pertemuan OKP lintas agama yang sebelumnya digelar di Vatikan. Pertemuan ini mengusung komitmen dan agenda kolaborasi antar penganut agama untuk memelihara ketertiban dunia.

Pada saat ini kekerasan rasial dan agama telah banyak terjadi di Eropa dan Amerika, sehingga perlu langkah nyata untuk menghentikannya. Bukan tidak mungkin hal seperti itu meluas ke berbagai belahan dunia lainnya.

OKP lintas agama...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement