Rabu 04 Sep 2024 20:39 WIB

Persis: Kunjungan Paus ke Indonesia Momentum Serukan Kemerdekaan Palestina

Paus diharapkan dapat membawa kabar yang memberikan harapan kebahagiaan dan pesan perdamaian bagi dunia yang sedang dilanda ketegangan dan perang.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
Foto: network /udang bago
.

Dua orang anak berpakaian adat Indonesia menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024). Pemimpin Takhta Suci Vatikan tersebut dijadwalkan melakukan kunjungan pada 4-5 September 2024 ke sejumlah tempat di Jakarta, seperti Istana Negara, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). - (VATICAN MEDIA)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin gereja Katolik dunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus tiba di Indonesia. Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) menyambut gembira kedatangan Paus Fransiskus dengan semangat ukhuwah insaniyah-basyariyah sebagaimana diajarkan oleh Islam.

"Harapan kami yang terbesar atas kunjungan Paus ke Indonesia dan beberapa negara kali ini dapat menjadi momentum untuk menyerukan pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan Negara Palestina, serta menyerukan masyarakat dunia untuk bersama-sama menghentikan kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina," kata Ketua Umum PP Persis, Al-Ustadz Jeje Zaenudin dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024).

"Dengan pesan-pesan dan seruan Paus untuk memperkuat kerukunan antar-iman, mewujudkan toleransi antar-umat beragama, menghentikan islamophobia, pengakuan kemerdekaan Palestina, serta kampanye penghentian kekejaman perang Israel, insya Allah kunjungan Paus akan sangat bermakna dan dikenang oleh masyarakat muslim di Indonesia dan dunia," sambungnya.

Ustadz Jeje juga berharap, Paus dapat membawa kabar yang memberikan harapan kebahagiaan dan pesan perdamaian bagi dunia yang sedang dilanda ketegangan dan perang seperti yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.

"Kami berharap kehadiran pemimpin tertinggi umat Katolik di Indonesia dan beberapa negara Asean, dapat memberi pesan yang memperkuat semangat persaudaraan antar-iman dan toleransi antar-umat beragama," tuturnya. n Agus Yulianto

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/328519/persis-kunjungan-paus-ke-indonesia-momentum-serukan-kemerdekaan-palestina
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement