Kamis 05 Sep 2024 09:58 WIB

Ratusan Ribu Anak di DIY Terima Imunisasi Japanese Encephalitis

Baru tiga provinsi yang mendapatkan imunisasi JE, termasuk DIY.

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Japanese Encephalitis (JE) ke pelajar di DIY.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Japanese Encephalitis (JE) ke pelajar di DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan ribu anak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan imunisasi Japanese Encephalitis dari Dinas Kesehatan DIY (Dinkes) di Hotel Grand Rohan Jogja, Selasa (3/9/2024). Wakil Ketua 1 Tim Penggerak PKK DIY, GKBRAA Paku Alam bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota, hadir dalam acara Kick Off Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang diselenggarakan Dinkes DIY.

Introduksi imunisasi Japanese Encephalitis di DIY dapat dimaknai sebagai anugerah bagi masyarakat DIY, di mana baru tiga provinsi yang mendapatkan imunisasi JE, sehingga memungkinkan anak anak menjadi lebih kebal terhadap penyakit JE. Kepercayaan pemerintah pusat kepada DIY tidak bisa lepas dari pencapaian kinerja program imunisasi yang merupakan kinerja dari seluruh unsur yang ada di masyarakat termasuk di dalamnya adalah Kader PKK.

Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK DIY, Gusti Putri merasa sangat bangga dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk menyukseskan program imunisasi. Beliau menyampaikan, PKK sebagai gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, terutama bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Pada kesempatan tersebut, Gusti Putri mengajak seluruh Kader PKK dan masyarakat luas untuk selalu berperan aktif dalam mendukung program kesehatan, khususnya imunisasi. “Mari, kita bersama-sama memastikan bahwa, seluruh anak-anak kita mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan agar dapat tumbuh sehat dan cerdas, serta siap menghadapi masa depan yang lebih cerah," kata Gusti Putri seperti dinukil dari jogjaprov.go.id.

Gusti Putri yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan keluarga, cakupan imunisasi yang optimal dan pencegahan terjadinya penyebaran penyakit tersebut di wilayah DIY dapat tercapai. Data surveilans Acute Encephalitis Syndrome per Januari 2024 menunjukkan, terdapat 143 kasus positif JE terbanyak di provinsi Bali, yaitu 77 kasus. Adapun DIY menempati urutan ke-3 terbanyak (13 kasus) setelah Provinsi Kalimantan Barat (28 kasus), disusul Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan 12 kasus.

Sambutan dan pemukulan gong oleh Gusti Putri menandai dibukanya acara Kick Off Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) di Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada kesempatan yang sama dilakukan secara simbolis pemberian imunisasi JE kepada 5 anak penerima vaksin JE dari golongan umur 2 tahun, 8, 9, 12 dan 13 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan DIY,  Pembayun Setyaningastutie menjelaskan, imunisasi JE  adalah merupakan suatu langkah konkrit dan upaya pemerintah untuk melindungi generasi penerus bangsa. Japanese Encephalitis merupakan penyakit inveksi virus melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan otak yang serius, terutama pada anak-anak.

Sebanyak 85% kasus JE di Indonesia terdapat pada kelompok usia ≤ 15 tahun. Mempertimbangkan tingginya kasus JE dan sesuai kajian serta rekomendasi ITAGI, maka Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan imunisasi untuk Provinsi Kalimantan Barat dan DIY melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/1462/2023 tentang Pemberian Imunisasi Japanese Encephalitis (JE).

Pembayun menegaskan, penyakit JE bisa berakibat fatal atau menyebabkan cacat permanen. Dan bila sembuh masih meninggalkan gejala sisa yang cukup banyak. Oleh karena itu, langkah pencegahan melalui imunisasi menjadi sangat penting untuk melindungi generasi muda dari ancaman yang berbahaya sebagai langkah preventif. Tujuan dilakukan imunisasi JE adalah untuk mencegah penyebaran penyakit JE, melindungi generasi muda dari ancaman kecacatan permanen atau bahkan kematian, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Imunisasi JE yang dilakukan di DIY saat ini adalah imunisasi tambahan massal Japanese Encephalitis bagi anak-anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun. Imunisasi massal tersebut dilaksanakan secara serentak, mulai tanggal 3 September sampai dengan 31 Oktober 2024. Imunisasi JE tidak hanya dilakukan di Puskesmas atau di Posyandu, tapi juga dilakukan di kalurahan, sekolah, pos imunisasi yang berkoordinasi dengan Puskesmas.

Pembayun menambahkan, per-Oktober mendatang imunisasi JE akan dimasukan kedalam program imunisasi rutin. Mulai diberikan kepada bayi berusia 10 bulan. Dengan jumlah sasaran sebanyak 723.219 anak untuk seluruh DIY dengan cakupan minimal 95%.  

Pembayun yakin, tidak hanya diatas 95% tetapi mudah-mudahan 100% sasaran imunisasi akan tercapai. Ia mengatakan, tugas yang diemban akan selesai dengan baik, dengan dukungan dari tim Penggerak PKK beserta kader kesehatan dan juga dukungan dari lintas sektor lainnya, Bapak Ibu TNI Polri, Kapanewon, Kalurahan, hingga masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

Turut hadir pada acara tersebut, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes RI, Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kemenkes RI, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, Direktur WHO, UNICEF, UNDP, CHAI Indonesia, Perwakilan Kanwil Kemenag DIY, Perwakilan POLDA DIY, Ketua PWMuhammadiyah DIY, Ketua PWNU DIY, Ketua PW Aisyiyah DIY dan Ketua PW Muslimat DIY.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement