REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pembuat kebijakan bank sentral AS atau The Federal Reserve pada Jumat mengisyaratkan bahwa mereka siap untuk memulai serangkaian pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC mendatang. Isyarat itu dengan mencatat adanya pendinginan di pasar tenaga kerja yang dapat meningat menjadi lebih buruk jika tidak ada perubahan kebijakan.
Mengutip dari Reuters, pernyataan mereka secara luas dianggap mendukung pengurangan seperempat poin persentase dalam suku bunga kebijakan The Fed. Dan membiarkan pintu terbuka untuk pergerakan lebih lanjut dan mungkin lebih besar jika pasar kerja terus melambat.
Para pembuat kebijakan telah mempertahankan suku bunga pinjaman acuan The Fed dalam kisaran 5,25-5,50 persen saat ini sejak Juli 2023, setelah kampanye kenaikan suku bunga agresif yang dimulai 18 bulan sebelumnya sebagai respons terhadap lonjakan inflasi.
Inflasi menurut ukuran yang disukai The Fed sekarang jauh lebih rendah dari puncaknya pada pertengahan 2022 sekitar 7 persen. Tingkat pengangguran, pada 3,5 persen ketika Fed berhenti menaikkan suku bunga, kini telah meningkat menjadi 4,2 persen, dan pertumbuhan lapangan kerja bulanan telah melambat.
Bankir sentral AS telah mengubah kebijakan moneter, menyelesaikan peralihan mereka ke fokus mendukung lapangan kerja dari yang sebelumnya hanya fokus pada penurunan inflasi.
“Sekarang sudah tepat untuk mengurangi tingkat pembatasan dalam sikap kebijakan dengan mengurangi kisaran target untuk suku bunga dana federal,” kata Presiden Fed New York John Williams di acara Council on Foreign Relations, dikutip Ahad (8/9/2024).
Berbicara di University of Notre Dame, Gubernur Fed Christopher Waller melangkah lebih jauh, dengan mengatakan bahwa ia dapat mendukung pemotongan suku bunga berturut-turut, atau pemotongan yang lebih besar, jika data menunjukkan hal itu diperlukan.
“Saya adalah pendukung besar kenaikan suku bunga secara front-loading ketika inflasi meningkat pada 2022, dan saya akan menjadi pendukung pemotongan suku bunga secara front-loading jika itu tepat,” kata Waller.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, yang selama berbulan-bulan memberi isyarat bahwa ia berpikir suku bunga perlu diturunkan, juga mengatakan ia ingin mengkalibrasi kebijakan berdasarkan data yang masuk.
“Saya tidak berpikir apa yang terjadi pada pertemuan berikutnya saja merupakan hal yang paling penting,” kata Goolsbee dalam sebuah wawancara dengan CNBC. Seraya menambahkan bahwa akan sangat penting bagi Fed untuk memahami tren data selama beberapa pertemuan kebijakan berikutnya.
Analis menilai bank sentral....