REPUBLIKA.CO.ID, FUNAFUTI -- Presiden Bank Dunia Ajay Banga mengatakan anak-anak muda harus mendapat pelatihan untuk membantu mereka beradaptasi dengan perubahan iklim. Hal ini disampaikan Banga saat berkunjung ke negara di Kepulauan Pasifik yang dihuni 11 ribu orang dan salah satu negara yang paling terdampak perubahan iklim.
Tidak lama setelah menjabat sebagai Presiden Bank Dunia bulan Juni lalu, Banga memperluas kewenangan Bank Dunia untuk pertama kalinya dalam 80 tahun. Bank Dunia memasukkan perubahan iklim bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di bumi yang dapat dihuni.
Dalam kunjungan itu, Banga bertemu dengan anak-anak muda Tuvalu yang mengatakan pindah merupakan "rencana B." Ia mengatakan visi Bank Dunia untuk bumi yang dapat dihuni lebih luas dibandingkan infrastruktur.
"Ini juga tentang infrastruktur manusia, mengapa mereka tidak memiliki pendidikan dan layanan kesehatan saat mereka tumbuh? Ini bukan masalah bertahan hidup, ini masalah kualitas hidup," kata Banga, akhir pekan lalu.