Senin 09 Sep 2024 17:15 WIB

ADB Targetkan 50 Persen Pembiayaan untuk Iklim

Kebijakan ini untuk mendorong respons kawasan terhadap perubahan iklim.

Red: Satria K Yudha
Sejumlah mahasiswa mengikuti aksi simpatik krisis iklim dan percepatan transisi energi di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Sejumlah mahasiswa mengikuti aksi simpatik krisis iklim dan percepatan transisi energi di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menargetkan pembiayaan iklim mencapai 50 persen dari total volume pembiayaan tahunan yang telah disepakati pada 2030. Kebijakan ini untuk mendorong respons kawasan terhadap perubahan iklim.

"ADB berkomitmen untuk mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS dalam pembiayaan iklim kumulatif dari 2019 hingga 2030," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/9/2024).

Baca Juga

Untuk memperluas pengembangan sektor swasta, ADB akan menargetkan total pembiayaan sektor swasta sebesar 13 miliar dolar AS pada 2030, atau tiga kali lipat dari volume saat ini. Jumlah ini akan mencakup pembiayaan rekening sendiri dan semua mobilisasi langsung, termasuk minimal 4,5 miliar dolar AS dalam bentuk mobilisasi modal swasta langsung.

Selain itu, ADB menargetkan 40 persen dari operasi yang dijamin pemerintah akan berkontribusi secara bermakna terhadap pembangunan sektor swasta pada 2030 "Tindakan baru ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan ADB untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan meningkatkan efisiensinya sebagai tanggapan atas seruan reformasi terhadap cara bank-bank pembangunan multilateral diorganisasikan dan memberikan dukungan kepada para anggotanya," ujarnya.