Selasa 10 Sep 2024 14:07 WIB

Pengeluaran Kelas Menengah untuk Kebutuhan Iuran Meningkat dalam 5 Tahun Terakhir 

Pengeluaran terbesar kelas menengah adalah makanan dan perumahan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melayani pembeli di salah satu gerai makanan, Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Makanan adalah konsumsi terbesar kelas menengah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja melayani pembeli di salah satu gerai makanan, Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Makanan adalah konsumsi terbesar kelas menengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan pengeluaran kelas menengah untuk pos pajak atau iuran mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Mengutip data shifting prioritas pengeluaran kelas menengah Indonesia lima tahun terakhir (2019 vs 2024), jumlah pengeluaran untuk pajak/iuran pada 2019 sebesar 3,48 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan 1,05 persen menjadi 4,53 persen pada 2024. 

Pos pengeluaran kelas menengah lainnya yang mengalami kenaikan yakni pendidikan sebesar 0,02 persen dari angka 3,64 persen pada 2019 menjadi 3,66 persen pada 2024. Lalu pengeluaran makanan, yang merupakan pos konsumsi terbesar, mengalami kenaikan pula yakni sebesar 0,62 persen dari 41,05 persen pada 2019 menjadi 41,67 persen pada 2024.  

Baca Juga

Kemudian pengeluaran untuk perumahan, yang merupakan pos konsumsi terbesar kedua, dari 27,80 persen pada 2019 naik 0,72 persen menjadi 28,52 persen pada 2024. Terjadi pula kenaikan pada pengeluaran keperluan pesta dari angka 2,81 persen pada 2019 naik 0,37 persen menjadi 3,18 persen pada 2024. Pos barang dan jasa lainnya juga tercatat naik sebesar 0,44 persen dari 6,04 persen pada 2019 menjadi 6,48 persen pada 2024. 

Sementara itu, pengeluaran-pengeluaran selain enam pos pengeluaran tersebut tercatat mengalami penurunan. Tercatat ada lima pengeluaran yang mengalami penurunan. 

Penurunan pengeluaran paling besar terjadi pada pos kendaraan yakni sebesar 1,64 persen dari angka 5,63 persen pada 2019 menjadi 3,99 persen pada 2024. Kemudian pos pengeluaran pakaian juga mengalami penurunan, yakni sebesar 0,71 persen dari 3,15 persen pada 2019 menjadi 2,44 persen pada 2024.

Pengeluaran untuk barang tahan lama juga menurun yakni 0,55 persen dari 2,84 persen pada 2019 menjadi 2,29 persen pada 2024. Kalangan kelas menengah juga mencatatkan angka pengeluaran untuk kesehatan turun sekitar 0,22 persen dari angka 3,08 persen pada 2019 menjadi 2,86 persen pada 2024. Terakhir, pos pengeluaran hiburan turun 0,09 persen dari 0,47 persen pada 2019 menjadi 0,38 persen pada 2024. 

Sebelumnya, diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan jumlah kelas menengah dalam lima tahun terakhir. Tercatat pada 2019 jumlah kelompok kelas menengah sebanyak 57,33 juta orang, lantas tercatat pada 2024 jumlahnya merosot menjadi 47,85 juta orang. Artinya ada hampir 10 juta orang di kalangan menengah turun kasta dalam kurun waktu tersebut, padahal kelompok tersebut merupakan penopang perekonomian nasional. Eva Rianti 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement