Rabu 11 Sep 2024 13:16 WIB

Menyayat Hati! Video Teriakan Gadis Penjual Gorengan yang Diperkosa di Padang Pariaman

Gadis penjual gorengan di Padang Pariaman menjadi korban pemerkosaan.

Tangkapan layar video terakhir gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang diperkosa (wanita berbaju hitam)
Foto: akun Tiktok @willyazza
Tangkapan layar video terakhir gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang diperkosa (wanita berbaju hitam)

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG PARIAMAN -- Seorang remaja putri di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Nia Kurnia Sari (NKS/18 tahun) menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. Di hari terakhir dirinya yang dilaporkan hilang, seorang warga sempat merekam videonya sedang berjualan.

Di video itu, NKS yang sehari-harinya juga menjajakan gorengan terlihat berjalan menjual gorengan di lingkungan sekitar tempat tinggal.  Pada video yang diunggah akun Tiktok @willyazza, NKS tampak menjajakkan dagangan gorengannya.

Baca Juga

Dia berjalan kaki mengenakan baju dan kerudung serba hitam dan memikul baki berisi gorengan di kepalanya.

Berikut videonya:

Suara lembut NKS terdengar jelas di video, berteriak, "Tahu isi… Bakwan…"

 

Dia melewati seorang bapak-bapak yang sedang menggendong bayi yang juga masuk dalam video tersebut.

Seperti diketahui, jenazah NKS ditemukan tewas terkubur sedalam 40 cm tanpa busana di Padang Pariaman  pada Ahad  8 September 2024. NKS diduga menjadi korban pemerkosaan.

Petugas gabungan Tim SAR, TNI dan Polri kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Padang untuk keperluan autopsi.

Deputi Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA, Ratna Susianawati telah melakukan  koordinasi dengan UPTD Kabupaten Padang Pariaman dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PPPA) Provinsi Sumatera Barat guna memastikan proses hukum berjalan sesuai perundang-undangan dan keluarga korban mendapatkan keadilan.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement