Rabu 20 Aug 2025 08:07 WIB

Ditangkap Saat Hendak Mencabuli Bocah AS, Pejabat Tinggi Israel Malah 'Pulang Kampung'

Anggota Kongres dari Partai Republik menuding Alexanderovich dilindungi pemerintah.

Pencabulan (ilustrasi)
Foto: bhasafm.com
Pencabulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang pejabat Israel ditangkap saat  merayu gadis berusia 15 tahun di Las Vegas, Amerika Serikat, belum lama ini. Pejabat yang diketahui bernama Tom Artiom Alexandrovich, Kepala Divisi Direktorat Siber Nasional Israel, membawa alat kontrasepsi terjerat operasi penangkapan oleh petugas kepolisian setempat.

Alexandrovich, ditangkap dalam sebuah operasi penyamaran aparat terhadap kepada pengguna daring yang ingin memangsa anak-anak secara seksual. Media Las Vegas, 8NewsNow, seperti dikutip The Guardian,  melaporkan Alexandrovich mengobrol dengan seorang petugas yang menyamar sebagai remaja daring sebelum ditangkap.

Baca Juga

"Kontak seksual tersebut termasuk membawa kondom dan membawa umpan ke 'Cirque du Soleil'," yang menggelar pertunjukan di sepanjang Las Vegas Strip, menurut dokumen polisi yang dilihat oleh 8NewsNow.

Rincian penangkapan tersebut dirilis ketika Departemen Luar Negeri AS membantah jika Pemerintah AS berperan dalam pembebasan pejabat Israel tersebut – setelah Alexanderovich dapat kembali ke Israel setelah dibebaskan dari penjara terkait dengan tuduhan kejahatan.

Serangkaian komentar daring, yang sebagian didorong oleh anggota Kongres dari Partai Republik, Marjorie Taylor Greene, berspekulasi Alexanderovich telah dilindungi oleh pemerintah di saat pemerintahan Trump tengah berjuang untuk meredam kritik atas janji yang belum terpenuhi untuk merilis semua berkas terkait penuntutan mendiang pemodal yang dipermalukan dan terpidana kejahatan seksual, Jeffrey Epstein.

“Departemen Luar Negeri mengetahui bahwa Tom Artiom Alexandrovich, seorang warga negara Israel, ditangkap di Las Vegas dan diberi tanggal sidang atas tuduhan terkait permintaan seks elektronik dari seorang anak di bawah umur,” tulis Departemen Luar Negeri di X.

“Ia tidak mengeklaim kekebalan diplomatik dan dibebaskan oleh hakim negara bagian sambil menunggu tanggal sidang. Klaim apa pun bahwa pemerintah AS melakukan intervensi adalah salah.”

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement