Rabu 11 Sep 2024 16:50 WIB

DPR Sambut Positif Terobosan Erick Merger Angkasa Pura

Amin mengapresiasi langkah Erick yang memastikan tidak ada PHK.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) memberikan potongan tumpeng kepada Dirut InJourney Airports Faik Fahmi (tengah).
Foto: Dok Republika
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) memberikan potongan tumpeng kepada Dirut InJourney Airports Faik Fahmi (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR Amin Ak meyakini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah memiliki rencana besar terhadap merger atau penggabungan PT Angkasa Pura (AP) I dan PT Angkasa Pura (AP) II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia. Amin mengapresiasi langkah Erick yang memastikan tidak ada PHK dalam proses merger dua bandara pengelola pelat merah tersebut.

"Pak Erick kemarin pun sudah menyampaikan di publik yang intinya dari proses merger itu tidak akan berdampak pada PHK," ujar Amin saat rapat kerja Komisi VI DPR dengan Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koperasi dan UKM di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga

Politikus PKS itu menilai pernyataan Erick sangat positif dalam proses integrasi di Angkasa Pura Indonesia tersebut. Amin menyampaikan proses merger selama ini kerap menjadi kekhawatiran banyak pekerja akan nasibnya ke depan.

"Tentu yang ingin dicapai dari proses merger ini adalah peningkatan kapasitas bisnis, kualitas layanan, efisiensi, dan efektivitas. Mendengar kata efisiensi, orang-orang berpikir ada pengurangan," ucap Amin.

Amin menyampaikan Erick pasti telah memiliki rencana matang sebelum menggabungkan AP I dan AP II. Amin berharap merger ini akan semakin meningkatkan kinerja maupun layanan Angkasa Pura Indonesia.

"Saya yakin Kementerian BUMN punya rencana bisnis yang matang pasca merger, baik dari sektor aero maupun non-aero," kata Amin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement