REPUBLIKA.CO.ID, Rumah Makan (RM) Padang Jaya 1977 yang berada di Jalan KH Agus Salim Blok A16, Purwodinatan, Semarang, Jawa Tengah, mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan restoran Padang pada umumnya. Di RM Padang Jaya, kita bisa menikmati sedapnya masakan Padang sambil berburu kaset-kaset musik berbagai genre.
Sesuai namanya, RM Padang Jaya 1977 telah berdiri sejak 1977. RM tersebut kini dikelola Denny Yuliawan (51 tahun). Denny mengungkapkan, RM Padang Jaya 1977 didirikan oleh ayahnya. Kedua orang tua Denny sama-sama berasal dari Bukittinggi, Sumatra Barat.
Denny mengatakan, ayahnya, yang sudah meninggal dunia 2022 lalu pada usia 76 tahun, memiliki kegemaran mendengarkan musik. Ketika memutuskan untuk membuka usaha RM Padang, ayah Denny terpikir untuk menyajikan hiburan bagi para pelanggannya. "Jadi makan sambil diputerin musik. Kalau ada yang suka (kasetnya) dibeli, kan Alhamdulillah ya," ungkap Denny kepada Republika pada Selasa (10/9/2024) lalu.
Saat ini RM Padang Jaya masih memiliki ribuan keping kaset beragam genre. "Kasetnya umum, dari Sabang sampai Merauke ada. Lagu Barat, Mandarin, Latin juga ada, Filipina juga ada, Jepang, dangdut juga ada. Ini (semua) masih dijual," kata Denny.
Dia menambahkan, untuk kaset musik Barat, koleksi terlawasnya adalah dari era 1970-an. Sementara untuk musik lokal, koleksi paling lawasnya adalah era 1980-an. "Setiap kaset dijual dengan harga sama, Rp 20 ribu," ujar Denny.
Kepada Republika, Denny pun sempat menceritakan tentang bagaimana ayahnya bisa memiliki koleksi ribuan kaset. Dia mengungkapkan, dulu koleksi kaset ayahnya cukup terbatas. Sebab pada awalnya semua kaset yang dibeli ayahnya hanya untuk hiburan pribadi.
Namun terdapat satu momen ketika pelanggan bertanya pada ayah Denny soal apakah kaset yang diperdengarkan di RM Padang 1977 bisa dibeli. "Tadinya engga (dijual). Tapi karena ditawar, akhirnya (dijual) jadi duit," kata Denny.
Sejak saat itu, beriringan dengan usaha nasi Padang-nya, ayah Denny mulai melakoni bisnis jual-beli kaset. "Begitu kaset sudah tidak begitu musim, teman-teman Bapak (penjual kaset) yang di (kawasan) Johar itu melemparkan (menjual) ke kami. Terus diborong sama Bapak," ungkap Denny.
Saat ini sebagian kaset-kaset tersebut dipajang di beberapa titik di lantai satu RM Padang Jaya 1977. Sementara sisanya yang masih tertumpuk di dalam lima dus, tersimpan di lantai dua. Denny mengaku tak melakukan perawatan khusus terhadap kaset-kaset peninggalan ayahnya.
Oleh sebab itu dia meyakini dari ribuan kaset tersebut, pasti ada yang sudah mengalami kerusakan pada pitanya. "Pernah juga ada yang sudah beli kaset terus ditukar atau dikembalikan karena kasetnya tidak bisa," ucapnya.
Denny mengatakan, setiap bulannya selalu ada saja yang datang ke RM Padang Jaya 1977 untuk mencari dan membeli kaset. Sebagian dari mereka bahkan berasal dari luar kota Semarang. Namun dia tak pernah menghitung berapa kaset yang dijualnya per bulan. Denny mengaku turut menjual kaset-kasetnya secara daring.
Saat ini Denny tidak aktif mencari kaset untuk dijual kembali. Namun jika ada orang yang datang ke rumah makannya kemudian menawarkan kaset, jika kaset tersebut dinilai masih berpotensi dijual, Denny siap membelinya.