Sabtu 14 Sep 2024 17:00 WIB

Alquran dan Hadits Jawab Mengapa Ada Sebagian Orang yang Susah Terus

Mungkin ada sebagian orang mungkin merasa hidupnya susah terus.

Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Mungkin ada sebagian orang mungkin merasa hidupnya susah terus. Jawaban atas pertanyaan mengapa dia susah terus hidupnya tentu ada dalam dirinya. Sebab, binatang sebagai makhluk yang tidak memiliki akal budi pun diberi rezeki. Apalagi seorang Muslim.

Allah SWT berfirman, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)." (QS Hud Ayat 6).

Baca Juga

Ada sejumlah alasan mengapa kehidupan seorang Muslim susah terus.

Pertama ialah kurang bertakwa. Padahal Allah SWT berfirman, "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS Al-A'raf Ayat 96)

Kedua, tidak bersungguh-sungguh dalam doa. Dalam hadits riwayat Abu Dawud, suatu hari Nabi Muhammad SAW memasuki masjid dan menemukan Abu Umamah sendirian dan tampak cemas dan tertekan. Dia mengatakan kepada Rasul, "Kecemasan dan utang membebani aku." Lalu Nabi SAW mengajarkan kepadanya tentang doa agar dijauhkan berbagai hal yang buruk.

Nabi SAW memintanya untuk mengucapkan doa berikut ini di saat mau tidur dan selepas bangun tidur:

اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن ، وأعوذ بك من العجز والكسل ، ومن الجبن والبخل ، وأعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال ،

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kecemasan dan kesedihan, dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan dari ketakutan dan kesedihan, dan aku berlindung kepada-Mu dari penindasan."

Ketiga, memutus silaturahim. Memutus silaturahim juga menjadi salah satu alasan hidup seseorang susah. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, seperti tercantum dalam Shahih Al-Jami', dinyatakan ihwal Nabi Muhammad SAW yang bersabda:

- من سرَّه أن يُعظِمَ اللهُ رزقَه ، و أن يُمِدَّ في أجَلِه ، فلْيَصِلْ رَحِمَه

"Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka jagalah ikatan tali silaturahim (dengan kerabat keluarga)."

Keempat adalah pelit. Berbisnis dengan sesama manusia tentu ada untung rugi. Lain hal dengan berbisnis dengan Allah SWT. Berbisnis dengan Allah SWT justru menguntungkan. Dan tidak mendatangkan kerugian apapun.

Maksud berbisnis dengan Allah adalah bersedekah. Jika ada seorang Muslim yang ingin mencapai sesuatu dalam hidupnya, atau sedang tertimpa masalah besar dalam hidup, maka dia harus bersedekah. Karena, sedekah adalah kunci untuk menghilangkah segala kesulitan dan penderitaan.

Dalam hadis riwayat Thabrani dan al-Baihaqi, disebutkan sedekah dapat mengatasi orang yang sakit. Nabi SAW bersabda, "Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah."

Hadits lain yang diriwayatkan oleh Thabrani juga menyebut bahwa bersedekah bisa menyelamatkan orang dari musibah. Nabi SAW bersabda, "Bersegeralah dengan sedekah, karena musibah tidak dapat melangkahi sedekah."

Kelima ialah malas. Islam menuntut setiap Muslim untuk bekerja dan tidak berdiam diri atau malas bekerja. Dalam hadits riwayat Miqdam bin Ma'di Karib, Nabi SAW bersabda:

- ما أكلَ أحدٌ طعامًا قطُّ ، خيرًا من أنْ يأكلَ من عمَلِ يدِهِ وإنَّ نبيَّ اللهِ داودَ كان يأكلُ من عمَلِ يدِهِ

"Tidak ada seorang pun yang memakan satu makanan yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud AS memakan makanan dari hasil usahanya sendiri." (HR. Bukhari)

Dari hadits tersebut, diketahui bahwa Nabi SAW menekankan untuk tidak malas dalam melakukan pekerjaan yang halal. Kemudian beliau SAW menyebut bahwa Nabi Daud AS adalah Nabi yang memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya dari hasil keringatnya sendiri.

Hadits itu berisi pesan bahwa penghasilan terbaik adalah yang diperoleh dengan kerja keras dan kegigihan. Seorang Muslim harus menggunakan kemampuan terbaiknya dalam berjuang menapaki kehidupan di dunia. Allah SWT berfirman:

"Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS Al Mulk ayat 15)

Sumber

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement