Jumat 20 Sep 2024 20:53 WIB

MUJ Gandeng BUMD Subang Bidik Sektor Energi Bersih di Kawasan Industri Patimban

Sembilan negara menyatakan minatnya dalam proyek-proyek yang ditawarkan Jabar

Direktur Teknik dan Operasi PT MUJ Muhamad Sani dan Direktur Utama PT SEA menandatangani MoU terkait pengelolaan sektor energi bersih
Foto: Dok Republika
Direktur Teknik dan Operasi PT MUJ Muhamad Sani dan Direktur Utama PT SEA menandatangani MoU terkait pengelolaan sektor energi bersih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--PT Migas Utama Jabar (MUJ) menjadi salah satu BUMD yang turut dalam event West Java Investment Summit (WJIS) 2024. MUJ pun melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan BUMD milik Subang yakni PT Subang Energi Abadi (SEA).

Direktur Teknik dan Operasi PT MUJ Muhamad Sani dan Direktur Utama PT SEA menandatangani MoU terkait pengelolaan sektor energi bersih disaksikan langsung Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin digelar di Trans Convention Centre Bandung, Kamis (19/9/2024). Dalam event tahunan ini WJIS menawarkan sekitar 40 proyek yang bisa dikerjasamakan dengan para calon investor.

Baca Juga

Setidaknya sembilan negara menyatakan minatnya dalam proyek-proyek yang ditawarkan seperti penyediaan air minum dan air bersih, energi hijau, panas bumi, pengembangan kawasan bandara dan ekosistemnya, serta kawasan Industri Baru.

Muhamad Sani mengatakan, Kabupaten Subang saat ini menjadi daerah industri baru seiring dengan hadirnya kawasan Segitiga Rebana. Adapun PT SEA cukup cemerlang sebagai Perseroan di bidang energi, termasuk dalam pengelolaan gas dan distribusi gas bumi. Dengan core business yang beririsan kedua Perseroan ini sepakat untuk mulai menjajaki lini bisnis yang saat ini tengah dijalankan.

“Dalam upaya meningkatkan kebutuhan energi di kawasan yang berkembang seperti Subang, dan Pelabuhan Patimban sebagai bagian dari Proyek Rebana Metropolitan, MUJ memandang perlu meningkatkan kerja sama dengan banyak pihak. SEA menjadi mitra strategis karena semangatnya sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan energi bersih di Jabar, khususnya di kawasan-kawasan industri di Subang yang terus berkembang pesat," ujar Muhamad Sani dalam keterangan resmi Perusahaan MUJ, Jumat (20/9/2024).

Sama hal dengan SEA, kata dia, MUJ juga memiliki lini bisnis eksisting di kawasan tersebut. Subang menjadi satu daerah yang terlintasi wilayah kerja lapangan migas Offshore North West Java (ONWJ) dalam pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen. Terbaru, Lapangan Migas Pabuaran yang resmi beralih dikelola MUJ melalui skema KSO dengan mendirikan PT MUJI Bangun Pabuaran. Selanjutnya produk CNG Plant yang dijalankan MUJ Energi Indonesia (MUJI) beroperasi juga di Kabupaten Subang.

“Kawasan Subang yang kita lihat membutuhkan pasokan energi yang handal. Sehingga semua potensi yang dimiliki di kawasan tersebut kita lirik, khususnya energi bersih, apakah itu sumber gas bumi, PLTS atau PLTM, kita jajaki melalui MoU ini,” kata Sani.

Bukan tanpa sebab, kata dia, MUJ juga menjadi BUMD yang mendukung langkah pemerintah menuju nett zero emission tahun 2060. Bentuk kerja sama lainnya, menyasar peningkatan kapasitas sumber daya manusia terkait manajemen energi. Muhamad Sani mengatakan, pelatihan atau training center (TC) ini sangat penting dilakukan, khususnya bagi pelaku industri migas dan energi baru terbarukan.

Oleh karena itu, kata dia, diharapkan dengan hadirnya TC mampu membantu pelaku industri energi, termasuk BUMD, dalam melakukan pengelolaan energi. "Fasilitasnya selain kelas, juga ada area praktikum secara langsung. Baik itu hulu migas di Pabuaran, kemudian hilir migas kita punya CNG Plant di Subang," kata Sani.

Dibukanya sektor manajemen energi berupa training center ini, kata dia, akan memudahkan bagi pelaku industri migas dan energi. Training Center dengan fasilitas kelas yang representatif di Bandung dan Subang, dan workshop bahkan fasilitas hulu/hilir energi yang dimiliki MUJ dan SEA. Di fasilitas Training Center ini, peserta akan mendapatkan pelatihan yang sama seperti pelatihan ke PPSDM Cepu, Jawa Tengah.

“Training K3LL maupun keahlian migas lainnya sudah dikerjasamakan antara SEA dengan PPSDM, sehingga pengajarnya juga akan dari PPSDM Cepu dan dari praktisi migas/energi baru terbarukan. Kelebihannya, di Training Center ni akan melihat langsung proses pengelolaan energi pada aset-aset produksi migas, PLTS, EV-Ecosystem maupun PLTM di MUJ maupun SEA," paparnya.

Direktur Utama PT Subang Energi Abadi Guntur Setiawan mengatakan, dalam 10 tahun mendatang kawasan Subang akan akan semakin ramai dengan munculnya tujuh kawasan industri baru. "Subang akan menjadi seperti seperti Karawang dan Bekasi jadi kebutuhan energi harus disiapkan. Tujuh kawasan industri akan menyerap produksi dari kami," katanya.

Guntur mengatakan saat ini saja sekitar 10.000 sambungan jaringan gas ke rumah tangga berhasil dibuat. Kerja sama dengan MUJ diharapkan Guntur juga untuk peningkatan SDM agar pekerja lokal dapat terserap sehingga membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement