Sabtu 21 Sep 2024 08:41 WIB

Ketika Nabi Muhammad atasi Pemberontakan

Orang-orang munafik yang tidak ikut dalam perjanjian Hudaibiah dilarang ikut.

Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TAIF-- Khaibar merupakan kota besar yang dikelilingi oleh benteng dan perkebunan. Berjarak 86 kilometer dari utara Madinah. Setelah perjanjian Hudaibiah, Nabi Muhammad ﷺ hanya tinggal berkonsentrasi untuk mengatasi kaum Yahudi Khaibar yang selama ini menjadi pusat makar dan provokasi yang selalu mengacaukan keamanan bagi kaum muslimin. 

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Maka di akhir Muharram, tahun tujuh Hijriah, berangkatlah Rasulullah ﷺ ke Khaibar. Sebelum berangkat, Rasulullah ﷺ berpesan agar yang ikut serta hanya mereka yang benar-benar hendak berjihad. Maka tidak ada yang keluar saat itu kecuali mereka yang ikut dalam Baiaturridwan, jumlah mereka 1.400 pasukan. 

Baca Juga

Orang-orang munafik yang tidak ikut dalam perjanjian Hudaibiah dilarang ikut oleh Rasulullah ﷺ. Hal ini dikisahkan oleh Allah Ta'ala dalam kitabnya : 

سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا