Senin 23 Sep 2024 07:51 WIB

Pelajaran Berharga dari Runtuhnya Daulah Islam di Andalusia

Sejarawan as-Sirjani merangkum ibrah dari peristiwa runtuhnya Islam di Andalusia.

Red: Hasanul Rizqa
ILUSTRASI Madinat az-Zahra. Runtuhnya Daulah Umayyah di Andalusia memberikan hikmah bagi generasi kini.
Foto: dok wiki
ILUSTRASI Madinat az-Zahra. Runtuhnya Daulah Umayyah di Andalusia memberikan hikmah bagi generasi kini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mempelajari sejarah bukanlah untuk menghafalkan deret nama dan tanggal. Histori berguna agar manusia tidak mengulangi kesalahan-kesalahan (yang serupa) yang pernah terjadi pada masa lalu.

Prof Raghib as- Sirjani dalam Bangkit dan Runtuhnya Andalusia (2013) mengatakan, ada berbagai hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa tumbangnya kedaulatan Bani Umayyah di Andalusia.

Baca Juga

Andalusia merupakan sebutan untuk kawasan Semenanjung Iberia yang berada di Benua Eropa. Kini, tanjung besar itu menjadi tempat negara Spanyol dan Portugal modern.

Pertama, lemahnya watak pemimpin. Pada pengujung abad ke-10 Masehi, para khalifah hanyalah pemimpin simbolis atau bahkan pemimpin boneka. Yang lebih berkuasa atau secara de facto memegang peran penguasa adalah para perdana menteri (wazir) mereka masing-masing.