REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsenal telah mengambil satu langkah maju meskipun gagal mempertahankan keunggulan dalam hasil imbang 2-2 melawan Manchester City dalam laga pekan kelima Liga Primer Inggris 2024/2025. Arsenal kebobolan gol penyeimbang pada menit ke-98 di Stadion Etihad pada Ahad (22/9/2024).
Klub asal London ini bermain dengan 10 orang pada babak kedua setelah Leandro Trossard diusir keluar lapangan pada injury time babak pertama karena menendang bola usai melakukan pelanggaran, setelah sebelumnya mendapat kartu kuning.
Arsenal bertahan rapat dan memetik kemenangan 2-1. Namun John Stones membuyarkannya lewat gol yang menyamakan kedudukan pada menit-menit akhir untuk City.
Padahal jika menang, Arsenal akan berada di puncak klasemen dengan kemenangan pertama di Etihad sejak 2015 pada pertandingan liga. Hal tersebut akan menjadi sebuah pernyataan besar dalam perebutan gelar juara tahun ini, yang sayangnya tak terwujud.
Walau demikian, Arteta menegaskan tetap bangga dengan ketangguhan timnya dalam menghadapi kesulitan. Ia menilai ini sebagai satu langkah maju dari pasukannya.
“Mereka mencurahkan segenap jiwa dan raga dalam setiap aksi dan pada akhirnya dihukum pada menit-menit akhir. Pada menit ke-99, mereka patah hati,” ujar pelatih asal Spanyol ini kepada para pewarta.
“Kami diberi konteks permainan yang hampir mustahil selama 56 menit, tapi kami beradaptasi dengan konteks tersebut dengan cara terbaik. Cara tim bertanding sungguh luar biasa.”
Arteta menghindari mengomentari kartu kuning kedua yang diterima Trossard. Namun Arteta mengatakan bahwa ia memperkirakan 100 pertandingan Liga Primer Inggris akan menjadi “10 melawan 11 atau 10 melawan 10 atau sembilan" jika keputusan yang sama konsisten diterapkan.
Sementara pelatih Man City Pep Guardiola mengatakan para pemainnya telah bermain dengan cerdas saat mengepung gawang Arsenal. City menolak untuk memberikan umpan-umpan panjang kepada para bek tengah Arsenal yang dominan.
“Kami sangat brilian, untuk menginterpretasikan hal-hal semacam ini dan setelah itu adalah pertanyaan tentang kesabaran, pertanyaan tentang bakat, pertanyaan tentang keberuntungan,” kata Guardiola.
“(Kiper Arsenal David) Raya melakukan tiga atau empat penyelamatan penting dan bola tidak jatuh tetapi yang terakhir John ada di sana.”
Guardiola ditanya tentang taktik Arsenal yang memecah permainan saat menit-menit akhir pertandingan.
“Mereka memberikan kami tipe permainan Arsenal dan kami harus mengatasinya. Mereka membawa tipe permainan seperti itu. Harus mengatasinya, dan kami melakukannya,” katanya.
“Kami melakukannya dengan sangat baik. Mereka ingin menghentikan permainan. Kami cukup sabar. Pada akhirnya kami beruntung.”