REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyebut penempatan tenda untuk jamaah haji pada penyelenggaraan selanjutnya akan lebih proporsional dan menyesuaikan kapasitas jamaah haji.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief untuk merespons hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil indeks kepuasan jamaah haji Indonesia (IKJHI) tahun 2024 terhadap tenda di Armuzna masih di angka 76,10, hanya meningkat 3,16 poin dari tahun 2023 sebesar 72,94.
“Tendanya itu bagus, banyak, tetapi memang jamaahnya banyak, jadi maksudnya tenda itu lebih kepada maknanya ya, kapasitas, yakni bagaimana sebetulnya rasio jumlah jamaah kita di satu lokasi tertentu untuk menempati tenda-tenda. Yang ramai kemarin itu karena masalah kepadatan, kalau padatnya iya, tugas dari Kemenag itu menjaga bagaimana agar jangan sampai terjadi kepadatan yang berlebihan,” ujar Hilman, Jumat (20/9/2024).
Ia menegaskan terkait permasalahan infrastruktur, hal tersebut menjadi kewenangan dari Pemerintah setempat di Arab Saudi, yang saat ini juga sedang membuat desain skema-skema baru.