Kamis 26 Sep 2024 14:44 WIB

Rapper 50 Cent Garap Serial Dokumenter Soal P Diddy, Beri Dukungan kepada Korban

Serial dokumenter ini akan digunakan untuk mendukung korban kekerasan seksual.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Rapper P Diddy. Rapper 50 Cent membuat serial dokumenter tentang tuduhan perdagangan seks, pemerasan, serta tuduhan penyerangan seksual dan kekerasan terhadap Sean Diddy Combs.
Foto: EPA/GUILLAUME HORCAJUELO
Rapper P Diddy. Rapper 50 Cent membuat serial dokumenter tentang tuduhan perdagangan seks, pemerasan, serta tuduhan penyerangan seksual dan kekerasan terhadap Sean Diddy Combs.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Netflix tengah menggarap serial dokumenter yang diproduksi Curtis “50 Cent” Jackson tentang tuduhan perdagangan seks, pemerasan, serta tuduhan penyerangan seksual dan kekerasan terhadap Sean “Diddy” Combs. Alexandria Stapleton ditunjuk sebagai sutradara proyek tersebut, yang saat ini masih dalam tahap produksi.

“Ini adalah kisah dengan dampak kemanusiaan yang signifikan. Ini adalah narasi kompleks yang berlangsung selama puluhan tahun, bukan hanya berita utama atau klip yang telah dilihat sejauh ini,” kata 50 Cent dan Stapleton seperti dilansir Variety, Kamis (26/9/2024).

Baca Juga

Mereka menegaskan komitmen mereka untuk memberikan suara kepada mereka yang selama ini tidak memiliki kesempatan untuk bersuara, sekaligus menyajikan perspektif yang autentik dan mendalam.“Meskipun tuduhan tersebut meresahkan, kami mendesak semua orang untuk mengingat bahwa kisah Sean Combs bukanlah kisah lengkap tentang hip hop dan budayanya. Kami bertujuan untuk memastikan bahwa tindakan individu tidak menutupi kontribusi yang lebih besar dari budaya tersebut,” kata 50 Cent.

50 Cent menjadi produser eksekutif melalui perusahaan film G-Unit Film & Television miliknya, sementara Stapleton menjadi produser eksekutif untuk House of Nonfiction, dengan Texas Crew Productions juga menjadi produser. 50 Cent pertama kali mengumumkan bahwa G-Unit akan memproduksi dokumenter tersebut pada awal Desember, tepat saat Combs dituntut oleh empat wanita berbeda. Gugatan pertama diajukan oleh mantan pacar Cassie Ventura, yang gugatannya memicu serangkaian tuduhan lainnya terhadap Combs.

Gugatan Cassie Ventura ini pada akhirnya diselesaikan melalui kesempatan bersama. Pada saat itu, 50 Cent membagikan klip di X yang menunjukkan rapper Mark Curry dari Bad Boy Records menuduh bahwa Combs sering membubuhkan narkoba ke dalam sampanye di pesta-pestanya sebelum diberikan kepada para perempuan. Hasil dari dokumenter tersebut, kata rapper-produser tersebut, akan digunakan untuk mendukung korban kekerasan seksual.

Pada pekan lalu, Combs ditangkap di New York dan didakwa atas tiga tuduhan konspirasi pemerasan, perdagangan seks dengan kekerasan, penipuan atau paksaan, serta transportasi untuk terlibat dalam prostitusi. Ia mengaku tidak bersalah, tetapi tetap ditahan karena jaminannya ditolak pada sidang bandingnya.

Combs juga telah dikenai beberapa tuntutan hukum lagi. Pada bulan Februari, mantan karyawannya Rodney “Lil Rod” Jones menuduh bahwa Combs melakukan pelecehan seksual yang tidak diinginkan dan memaksanya untuk mempekerjakan dan terlibat dalam hubungan dengan pekerja seks pada tahun 2023.

Pada Mei, model Crystal McKinney menuduh bahwa Combs membius dan melakukan kekerasan seksual padanya pada tahun 2003. Awal bulan ini, mantan penyanyi Danity Kane Dawn Richard juga menggugat Sean “Diddy” Combs atas pelecehan verbal, penyerangan, kekerasan seksual, dan penimbulan tekanan emosional yang disengaja.

Pada bulan Mei, CNN melaporkan sebuah video yang bocor yang memperlihatkan Combs mencengkeram, mendorong, dan menendang Cassie di sebuah hotel. Beberapa hari kemudian, dia mengatakan bahwa dia bertanggung jawab penuh atas tindakannya dalam video tersebut.

Itu adalah pertama dan satu-satunya kali dia mengakui kesalahannya. Sebelumnya, dia menyangkal semua tuduhan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement