Sabtu 28 Sep 2024 10:00 WIB

Viral Video Mesum Oknum Guru, Ini Pesan Pengarang Kitab Talimul Muta’allim

Video mesum merusak citra pendidikan nasional.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Stop pornografi, ilustrasi
Foto: yigidrip.wordpress.com
Stop pornografi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini viral video mesum oknum guru dan siswi MAN 1 Gorontalo. Perbuatan asusila ini pun menjadi sorotan publik dan mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak. Dari kasus ini, umat Islam bisa meresapi pesan dari pengarang kitab Talimul Muta’allim, yaitu Burhan al-Din Ibrahim al-Zarnuji al-Hanafi atau yang akrab dipanggil Syekh Az-Zarnuji.

Kitab Ta'limul Muta'allim merupakan salah satu karya klasik yang sangat penting dalam tradisi pendidikan Islam. Kitab ini membahas etika belajar dan mengajar serta bagaimana interaksi antara guru dan murid harus berjalan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.

Baca Juga

Dalam konteks fenomena viral terkait perilaku tidak senonoh oknum guru dan siswi MAN 1 Gorontalo, berikut beberapa nasihat dari Syekh Az-Zarnuji. Diantaranya, dalam kitabnya ini Syekh Az-Zarnuji menekankan bahwa seorang guru harus menjaga wibawa dan kehormatannya.

Konsep guru ideal yang harus dimiliki oleh setiap guru menurut Syekh Az-Zarnuji dalam kitab Ta'lim Muta'allim yaitu: alim, wara, tua umurnya/dewasa, berwibawa, murah hati, dan penyabar dan penuh kasih sayang.

Dia mengajarkan bahwa seorang guru memiliki peran yang sangat mulia dan harus dijunjung tinggi. Guru harus menjadi teladan dalam akhlak, perilaku, dan keilmuan. Guru yang melakukan tindakan tidak senonoh jelas melanggar prinsip-prinsip ini, karena mereka diharapkan menjaga martabat diri sebagai pendidik dan pembimbing moral.

Selain itu, Syekh Az-Zarnuji juga menjelaskan bahwa hubungan antara guru dan murid harus didasarkan pada rasa hormat dan kehormatan yang tinggi.

ومن توقير المعلم أن لايمشى أمامه، ولا يجلس مكانه، ولا يبتدئ بالكلام عنده إلا بإذنه، ولا يكثر الكلام عنده، ولا يسأل شيئا عند ملالته ويراعى الوقت، ولا يدق الباب بل يصبر حتى يخرج الأستاذ.

Artinya: "Termasuk arti menghormati guru, yaitu jangan berjalan di depannya, duduk di tempatnya, memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya, berbicara macam-macam darinya, dan menanyakan hal-hal yang membosankannya, cukuplah dengan sabar menanti di luar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah".

Murid harus menghormati gurunya, sementara guru harus memperlakukan murid dengan kasih sayang dan tidak menzalimi atau mengeksploitasi mereka. Etika ini bertujuan untuk menjaga keharmonisan dan integritas dalam proses pembelajaran.

Akhlak atau adab juga merupakan fondasi penting dalam Islam, dan Syekh Az-Zarnuji secara eksplisit mengajarkan bahwa penuntut ilmu, termasuk guru, harus menjaga adab mereka. Syekh Az-Zarnuji menekankan bahwa ilmu tidak akan bermanfaat jika tidak disertai dengan akhlak yang baik.

Perilaku tidak senonoh jelas bertentangan dengan ajaran ini, karena menunjukkan kerusakan moral yang bertolak belakang dengan tujuan pendidikan Islam.

Syekah Az-Zarnuji mengungkapkan sebuah hikayat:

حكى أن الخليفة هارون راشيد بعث ابنه إلى الأصمعى ليعلمه العلم والأدب فرآه يوما يتوضأ ويغسل رجله، وابن الخليفة يصب الماء على رجله، فعاتب الأصمعى [فى ذلك] بقوله: إنما بعثت إليك لتعلمه وتؤدبه فلماذا لم تأمره بأن يصب الماء بإحدى يديه، ويغسل بالأخرى رجلك؟

Artinya: Suatu hikayat : Khalifah Harun Ar-Rasyid mengirim putranya kepada Al-Ashma’iy agar diajar ilmu dan adab. Pada suatu hari, Khalifah melihat Al-Ashma’iy berwudlu dan membasuh sendiri kakinya, sedang putra khalifah cukup menuang air pada kaki tersebut. Maka, Khalifahpun menegur dan ujarnya : “Putraku saya kirim kemari agar engkau ajar dan didik; tapi mengapa tidak kau perintahkan agar satu tangannya menuang air dan tangan satunya lagi membasuh kakimu?”.

Guru tidak hanya bertanggung jawab atas transfer ilmu, tetapi juga atas pembentukan karakter dan moral murid. Mereka harus menjadi teladan yang baik dalam segala hal, termasuk dalam menjaga hubungan yang profesional dan berbudi luhur dengan murid.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement