REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Dirgantara Indonesia menekankan Indonesia perlu menguasai teknologi kunci dalam kerja sama pengadaan 42 unit pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation Perancis.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan saat sesi tanya jawab dengan wartawan di fasilitas produksi PT DI, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, menjelaskan penguasaan terhadap teknologi kunci membuka jalan bagi Indonesia untuk membangun pesawat tempur di dalam negeri.
“Ada beberapa teknologi kunci yang justru kami harapkan ini menjadi komplementer pada saat kita membangun kemampuan (produksi) fighter (pesawat tempur) di tanah air,” kata Gita Amperiawan.
Perundingan mengenai alih teknologi/ofset pengadaan 42 unit Rafale antara Pemerintah RI dan Dassault Aviation dan Pemerintah Perancis saat ini masih berjalan.