REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Bantuan militer Amerika Serikat ke Ukraina merupakan kesalahan besar yang mendorong dunia menuju bencana nuklir. Hal itu dikatakan Kepala Departemen Komite Sentral Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, Kim Yo Jong.
"Baru-baru ini, Amerika Serikat mengumumkan bantuan militer lainnya kepada pemerintah boneka neo-Nazi Ukraina dalam jumlah lebih dari delapan miliar dolar AS. Ini adalah kesalahan besar," kata Kim, yang juga merupakan saudara perempuan pemimpin Korut, Kim Jong Un.
"Saya mengutuk keras upaya yang disengaja oleh AS untuk memperburuk situasi. Dengan memasok Ukraina dengan berbagai senjata dalam jumlah sangat besar, (AS) bermaksud untuk menjadikan seluruh Eropa sebagai sasaran bencana mengerikan perang nuklir," katanya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan kantor berita resmi Korut, KCNA.
Lebih lanjut dia menegaskan AS tidak bisa mengabaikan peringatan Rusia tentang konsekuensi dari kemungkinan menyediakan senjata jarak jauh ke Ukraina.
"Korea Utara percaya bahwa Barat harus meninggalkan Volodymyr Zelenskyy—yang menuntut senjata untuk serangan jauh ke Rusia—untuk mencegah bencana besar," ujarnya.
"Dunia sudah mulai bosan dengan permainan uang receh Zelenskyy. Ia harus mengundurkan diri demi perdamaian dan stabilitas global," kata Kim menambahkan.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menginstruksikan Pentagon untuk mengalokasikan sisa dana di bawah program bantuan militer untuk Ukraina, hingga akhir masa jabatannya.