Ahad 29 Sep 2024 22:12 WIB

Korban Tewas Banjir Nepal Tembus 100 Orang

Total korban jiwa akibat banjir dan longsor di Nepal mencapai 100 orang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
Sungai Bagmati terlihat banjir akibat hujan lebat di Kathmandu, Nepal, Sabtu, 28 September 2024.
Foto: AP Photo/Gopen Rai
Sungai Bagmati terlihat banjir akibat hujan lebat di Kathmandu, Nepal, Sabtu, 28 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,KATHMANDU -- Total korban jiwa akibat banjir dan longsor di Nepal mencapai 100 orang. Sementara puluhan lainnya dilaporkan hilang. Kepolisian Nepal memperingatkan jumlah korban jiwa akan bertambah saat laporan-laporan dari desa di berbagai wilayah pegunungan terus masuk.

Cuaca di Nepal pada Ahad (29/9/2024) mulai membaik dan operasi penyelamatan, pemulihan serta pembersihan sedang dilakukan. Pada Sabtu (28/9/2024) malam tim penyelamat menemukan 14 jenazah dari dua bus yang tertimbun longsor di jalan tol saat hendak menuju Kathmandu.

Baca Juga

Setidaknya satu bus dan satu kendaraan lainnya masih tertimbun longsor di lokasi yang sama. Tim penyelamat menggali bebatuan dan lumpur untuk menemukan orang-orang di dalamnya.

Akses ke Kathmandu masih terputus karena jalan utama menuju kota itu terhalang longsor. Tiga jalan tol termasuk Jalan Tol Prithvi yang menghubungkan Kathmandu dengan wilayah lain di seluruh negeri masih terhalang longsor.

Warga di sebelah selatan Ibukota itu membersihkan rumah mereka saat banjir yang meredam pemukiman mulai mereda. Setidaknya 34 orang tewas di Kathmandu pada Sabtu kemarin. Petugas kepolisian dan tentara membantu operasi penyelamatan sementara alat berat digunakan untuk menyingkirkan longsor dari jalanan.

Pemerintah mengumumkan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di seluruh Nepal ditutup selama tiga hari. Hujan deras pada Jumat (27/9/2024) mulai mereda pada Sabtu malam tapi perkirakan akan terus berlangsung sepanjang akhir pekan.

Pekan lalu hujan deras mendorong pemerintah mengeluarkan peringatan banjir di seluruh daerah di negara Himalaya itu. Bus-bus dilarang melakukan perjalanan pada malam hari di jalan tol dan warga diminta untuk tidak mengendarai mobil.

Musim penghujan yang dimulai bulan Juni biasanya berakhir pada pertengahan September. Pada Jumat kemarin Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak mengatakan pemerintah masih mengumpulkan informasi mengenai dampak dari banjir tersebut.

"Prioritas pemerintah saat ini adalah untuk menyelamatkan orang-orang dan membantu mereka yang terkena dampak," kata Lekhak.

Beberapa bagian dari Kathmandu digenangi oleh sungai yang meluap dengan banyak rumah yang terendam banjir dan para penghuninya terpaksa pindah ke lantai atas. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement