Senin 30 Sep 2024 19:50 WIB

Cak Imin Tinggalkan Gedung DPR Setelah 20 Tahun Mengabdi

Muhaimin menekankan bahwa ia akan tetap mengabdi untuk bangsa dan negara.

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengangkat papan namanya usai mengikuti rapat Paripurna Ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024). Rapat paripurna tersebut merupakan rapat paripurna terakhir periode keanggotaan DPR 2019-2024. Ketua DPR RI Puan Maharani langsung memimpin rapat paripurna tersebut.
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengangkat papan namanya usai mengikuti rapat Paripurna Ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024). Rapat paripurna tersebut merupakan rapat paripurna terakhir periode keanggotaan DPR 2019-2024. Ketua DPR RI Puan Maharani langsung memimpin rapat paripurna tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin pada akhirnya harus meninggalkan 'Senayan' atau Gedung DPR setelah 20 tahun menjadi legislator.

Politisi senior itu sudah mengemasi barang-barangnya yang ada di kantornya, lantai 4, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin sore. "Spesial hari ini, saya mengakhiri pengabdian 20 tahun di DPR RI," kata Muhaimin.

Baca Juga

Menurut dia, pengabdian selama 20 tahun menjadi legislator sudah cukup berkontribusi untuk bangsa dan negara. Ditambah lagi pengalaman sebagai Wakil Ketua MPR dan eksekutif sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, juga pernah diduduki mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 itu.

Muhaimin menegaskan bahwa ia tetap aktif berkontribusi bagi bangsa dan negara, sehingga akan terus mengikuti perkembangan atau dinamika politik di Indonesia.

Ia mengaku akan berkhidmat di partai sebagai ketua umum dan mengurusi bidang pendidikan. "Ke depan, saya mengabdi ke partai sebagai ketua umum dan lembaga-lembaga pendidikan," ujar alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) itu.

Sebelum mengemas barang-barang yang ada di ruangan kerjanya, Muhaimin juga telah berpamitan kepada semua partai-partai yang ada di legislatif.

Muhammad Iskandar yang lahir pada 24 September 1966 itu dinilai telah berperan penting dalam pembentukan sejumlah kebijakan nasional.

Kiprahnya di dunia politik telah dimulai sejak era reformasi atau tahun 1999. Sejak saat itu dia telah menduduki berbagai kursi di DPR, MPR, kementerian, sehingga dianggap sebagai salah satu figur senior di parlemen.

Pengalaman dalam karir politiknya sebelum meninggalkan Senayan adalah menjadi calon wakil presiden yang mendampingi calon presiden Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement