Rabu 02 Oct 2024 19:44 WIB

Deretan Ulama yang Memilih Jomlo

Berikut adalah ulama-ulama besar yang memilih tidak menikah.

ILUSTRASI Ulama.
Foto: republika
ILUSTRASI Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa ulama yang tidak menikah di sepanjang hidupnya. Mereka bukan hanya kaum alim dari kalangan laki-laki, melainkan juga perempuan.

Pilihan untuk tidak berumah tangga sering kali didasarkan pada komitmennya terhadap agama, ilmu pengetahuan, dan pelayanan kepada umat. Bukan hanya fokusnya, sumbangsihnya pada bangunan peradaban Islam pun terbilang signifikan.

Baca Juga

Beberapa ulama mungkin memandang bahwa hidup melajang atau menjadi jomlo akan memungkinkan mereka untuk lebih mencurahkan perhatian pada studi. Begitu pula, fokus terhadap pengabdian kepada Allah.

Para ulama yang tidak menikah atau jomlo ini berasal atau merepresentasikan tokoh dari beragam keahlian dan mazhab. Di antaranya Imam Nawawi, Imam Zamakhsyari, dan Imam Ibnu Taimiyah.

Menukil dari buku Para Ulama dan Intelektual yang Memilih Jomblo karya KH Husein Muhammad, berikut deretan ulama terkenal yang melajang.

Rabi’ah al-Adawiyah

Tokoh perempuan sufi ini termasuk salah satu ulama yang tidak menikah selama hidupnya. Rabi’ah al-Adawiyah lahir Bashrah, Irak pada 180 Hijriyah. Dalam dunia sufisme, ia dikenal sebagai perempuan ikon cinta Tuhan (al-hubb al-Ilahi).

Rabi’ah al-Adawiyah tak menikah dan tak ingin menikah dengan laki-laki mana pun. Ia selalu menolak laki-laki yang datang kepadanya, sebesar dan setinggi apa pun ilmu kehebatan laki-laki itu. Seluruh hidupnya hanya diliputi gairah cinta kepada Tuhan.

Syekh Bisyr al-Hafi

Nama lengkapnya adalah Bisyr bin al-Harits bin Abdurrahman bin Atha Abu Nashr al-Marwazi al-Baghdadi (w 841 H). Ia seorang imam, ahli hadits, zahid, sufi besar, dan Syaikhul Islam. Ia lahir pada 152 Hijriyah. Selama hidupnya, Bisyr al-Hafi juga tidak menikah.

Khadijah binti Suhnun

Khadijah binti Suhnun (w 885 M) adalah seorang ulama perempuan asal Tunisia. Nama lengkapnya adalah Khadijah binti al-Imam Abdussalam Suhnun bin Sa’id at-Tunukhi. Ia lahir di Qairan, Tunisia, pada 160 Hijriyah. Sampai akhir hayatnya, ia juga tidak menikah.

Ibnu Jarir ath-Thabari

Ibnu Jarir ath-Thabari (224-310 H/838-923 M) termasuk salah seorang ulama besar yang tidak menikah sepanjang hidupnya. Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari. Ia lahir di Tabaristan, sebuah kota di Turkmenistan, selatan laut Kaspia. Ia dikenal sebagai imam mujtahid mutlak, ahli tafsir dan hadits, sejarawan, ahli fikih, ushul fikih, serta ahli bahasa.

Imam Zamakhsyari

Ulama lain yang memilih tidak menikah adalah Imam Zamakhsyari. Nama lengkapnya adalah Abul Qasim Mahmud bin Umar al-Zamakhsyari al-Khwarizmi (w 538 H/1143 M). Khwarizmi adalah nama sebuah provinsi di Asia Tengahm seperti halnya Bukhara dan Samarkand.

Imam Nawawi

Nama lain yang tidak menikah sampai akhir hayatnya adalah Imam Nawawi (w 1277 M). Ia lebih memilih jalan hidup membujang dan mengisinya dengan menekuni ilmu pengetahuan dan menyebarkannya sekaligus mengabdi kepada umat.

Nama lengkapnya adalah Yahya bin Syaraf bin Muri bin Hasan bin Husein bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam. Imam Nawawi adalah seorang ahli fikih mazhab Syafi’i, ahli hadits, dan zahid.

Ibnu Taimiyah

Imam Ibnu Taimiyah (w 1328 M) adalah seorang ulama besar terakhir yang memilih tidak menikah. Nama lengkapnya adalah Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdussalam bin Abdullah bin Abul Qasim al-Khidr bin Muhammad bin Khidr bin Ali bin Abdullah bin Taimiyah al-Harani ad-Dimasyqi.

Ia lahir di Haran, Damaskus, pada Rabiul Awal 661 Hijriyah. Namanya disebut sebagai Syaikhul Islam. Ia termasuk ulama yang memiliki banyak keahlian, seperti ahli hadits, ahli tafsir, ahli ushul fikih, mujtahid, mujaddid, dan seorang mujahid.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement