Jumat 04 Oct 2024 15:01 WIB

Inggris Gelontorkan Rp 441 Triliun Bangun Teknologi Penyerapan Karbon

Pengembangan CCS juga akan menciptakan lapangan kerja.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Emisi karbon (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Emisi karbon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pejabat keuangan pemerintah Inggris yang dikenal Chancellor of the Exchequer, Rachel Reeves mengatakan Inggris akan menyediakan dana hingga 21,7 miliar poundsterling (sekitar Rp 441 triliun) selama 25 tahun untuk membangun teknologi penangkapan dan penyerapan karbon (CCS) dan hidrogen di utara negara itu. Inggris menargetkan nol emisi tahun 2050.

London mengatakan CCS akan dibutuhkan untuk memangkas emisi gas rumah kaca dari sektor-sektor industri yang membutuhkan banyak energi. Menurut Inggris, pengembangan CCS juga akan menciptakan lapangan kerja.

"Teknologi terobosan ini akan membawa 4.000 lapangan pekerjaan baik dan miliaran investasi swasta ke masyarakat di seluruh Merseyside dan Teesside, memicu pertumbuhan jantung industri ini dan menyalurkan energi ke seluruh negeri," kata Reeves dalam pernyataannya, Kamis (3/10/2024).

CCS merupakan teknologi menangkap emisi dari pembangkit listrik dan industri untuk disimpan di bawah tanah. Tapi karena tingginya biaya yang dibutuhkan lama teknologi ini diimplementasikan.

Pada tahun 2023, pemerintah Partai Konservatif yang lengser setelah kalah dari pemilihan umum bulan Juli lalu berjanji menggelontorkan 20 miliar poundsterling untuk CSS. Tapi dana itu tidak pernah diberikan.

Pemerintah Inggris mengatakan dua lokasi CCS di utara negara itu dapat menangkap 8,5 juta metrik ton emisi per tahun. Setara dengan empat juga mobil di jalan.

Klaster HyNet North West di Merseyside berupaya menangkap emisi dari pabrik-pabrik industri dan menyimpannya di kilang gas alam yang sudah habis di Laut Irlandia. Hynet ini akan dikembangkan konsorsium yang dipimpin perusahaan energi Italia, Eni Group.  

"Hynet akan mendekarbonisasi salah satu distrik industri penting yang haus energi serta membuka pertumbuhan ekonomi signifikan di wilayah Inggris," kata CEO Eni Claudio Descalzi dalam pernyataannya.

Perusahaan minyak dan gas Equinor dan BP akan terlibat dalam pengembangan CSS di Teesside yang akan menyimpan emisi di bawah Laut Utara. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement