Kamis 10 Oct 2024 07:02 WIB

Menlu Sebut Komitmen RI Era Prabowo terhadap ASEAN tidak Berubah

Menlu Retno mengatakan, setiap pemimpin memiliki warna tersendiri terhadap ASEAN.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menlu RI Retno Lestari Priansari Marsudi di sela acara KTT ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Menlu RI Retno Lestari Priansari Marsudi di sela acara KTT ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi menyatakan, komitmen Indonesia melalui pemerintahan selanjutnya era Presiden Terpilih Prabowo Subianto terhadap komunitas ASEAN tidak akan berubah. Menurut Retno, komitmen Prabowo untuk menguatkan kerja sama di kawasan ASEAN terlihat dari lawatan ke beberapa negara anggota ASEAN pada awal September 2024.

"Saya kira komitmen Indonesia terhadap ASEAN juga tidak akan berubah. Buktinya salah satu yang paling pertama dan semua negara dikunjungi oleh presiden terpilih adalah ASEAN. (Terlihat) simbol ke depannya akan bagaimana," kata Retno dalam keterangan pers di sela-sela KTT Ke-44 dan 45 ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024).

Baca Juga

Saat disinggung tentang sikap politik RI terhadap ASEAN selama 10 tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Retno mengatakan, setiap pemimpin memiliki warna tersendiri. Namun soal landasan politik luar negeri, komitmen Indonesia terhadap ASEAN tidak akan berubah dengan bergantinya kepemimpinan.

"Kalau kita bicara mengenai landasan ya, landasan politik luar negeri saya kira tidak berubah. Politik luar negeri bebas aktif, tetapi setiap pemimpin memiliki warna," kata Retno.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Menteri Pertahanan (Menhan) RI yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke lima negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Thailand, dan Malaysia, untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di kawasan. Setelah itu, Prabowo berkunjung ke Filipina.

Dalam rangkaian lawatannya itu pada awal September 2024, Menhan Prabowo juga sempat singgah untuk pertemuan tak resmi dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra dan ayahnya, yang juga PM Thailand periode 2001-2006 Thaksin Shinawatra.

Sementara itu pada Plenary Session KTT Ke-44 ASEAN di Vientiane, Laos, Rabu, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone sebagai tuan rumah, serta mengatasnamakan para pemimpin ASEAN memberikan apresiasi kepada Presiden RI Joko Widodo atas kontribusinya telah mempromosikan relevansi ASEAN selama pemerintahannya.

Namun, Presiden Jokowi berhalangan hadir pada KTT Ke-44 dan Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, yang diselenggarakan pada 9-11 Oktober 2024. Kehadirannya dalam pertemuan tingkat tinggi itu diwakili oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

"Ketua mengatasnamakan seluruh anggota ASEAN menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Pak Jokowi atas kontribusinya dalam 10 tahun terakhir ini di ASEAN. Setelah itu mereka 'applause'. Udah disampaikan oleh Pak Ma'ruf di pidatonya bahwa beliau sedang proses transisi," kata Menlu Retno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement