Rabu 09 Oct 2024 15:19 WIB

MPR Undang Anies dan Ganjar ke Pelantikan Prabowo

MPR juga mengundang seluruh pimpinan parpol yang berkontestasi pada Pemilu 2024.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2024-2029, Ahmad Muzani.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2024-2029, Ahmad Muzani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan, rapat pimpinan MPR RI telah menyetujui agar kandidat yang ikut kontestasi Pilpres 2024, Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, diundang menghadiri pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029.

Muzani mengatakan, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih itu bakal berlangsung di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad (20/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Dia pun berharap, semua yang diundang bisa hadir.

Baca Juga

"Pelantikan akan dihadiri oleh sejumlah tokoh termasuk akan dihadiri selain presiden dan wakil oresiden terpilih, juga kami akan undang kandidat presiden, kandidat wakil presiden," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).

Dengan begitu, menurut Muzani, MPR bakal mengirim surat undangan kepada setiap kandidat dalam Pilpres 2024 tersebut. Selain itu, MPR juga akan mengundang seluruh pimpinan partai politik yang berkontestasi dalam Pemilu 2024.

Selain itu, kata dia, para presiden dan wakil presiden terdahulu, serta para tokoh bangsa dan sejumlah kepala negara dari negara sahabat juga turut diundang dalam acara pelantikan itu. "Tentu saja Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin akan kami undang untuk hadir dalam pelantikan," ucap Muzani.

Untuk itu, Muzani meminta seluruh rakyat bangsa Indonesia agar acara pelantikan tersebut bisa berjalan lancar dan semuanya sesuai dengan rencana. Melalui acara pelantikan itu, sekjen DPP Partai Gerindra tersebut meminta agar bangsa Indonesia menunjukkan sebagai bangsa yang bersatu, rukun, dan menjunjung tinggi martabat demokrasi.

"Meskipun dalam suasana perbedaan perasaan pilpres, dan pada akhirnya kita satu untuk bangsa dan negara," kata Muzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement