Rabu 16 Oct 2024 07:00 WIB

Pasukan Amerika Telah Tiba di Israel Operasikan THAAD, Iran: AS Bahayakan Tentara Mereka

AS sebut pengiriman rudal THAAD untuk perkuat pertahanan udara Israel.

Militer Amerika Serikat (AS) mulai memindahkan sebagian sistem pertahanan antirudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD)
Foto: Reuters/Missile Defense Agency
Militer Amerika Serikat (AS) mulai memindahkan sebagian sistem pertahanan antirudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran telah memicu intervensi militer AS yang signifikan di Timur Tengah. Pentagon mengirimkan sistem pertahanan canggih dan sejumlah personel ke wilayah tersebut.

Presiden Joe Biden mengarahkan Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin III untuk mengerahkan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan kru pendukungnya, yang menandai pengerahan pertama pasukan AS ke Israel sejak serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga

Sekretaris Pers Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder mengonfirmasi pengerahan tersebut pada Ahad. Ryder mengklarifikasi bahwa sistem THAAD hanya akan digunakan untuk memperkuat pertahanan udara Israel terhadap ancaman rudal yang semakin meluas.

"Tim pendahulu personel militer AS dan komponen awal yang diperlukan untuk mengoperasikan baterai THAAD tiba di Israel pada Senin," kata Ryder.

Selama beberapa hari mendatang, personel militer AS tambahan dan komponen baterai THAAD akan terus tiba di Israel. Baterai tersebut akan beroperasi penuh dalam waktu dekat.

Pengerahan THAAD dilakukan setelah serangan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober, yang melibatkan lebih dari 180 rudal balistik yang ditembakkan ke Israel. Ketika ditanya tentang pengerahan tersebu? Biden mengatakan bahwa ia telah memerintahkan Pentagon untuk mengerahkan sistem tersebut untuk membela Israel, yang diharapkan akan membalas serangan Iran.

Namun, langkah tersebut menempatkan pasukan Amerika yang mengoperasikan pencegat berbasis darat tersebut dalam jarak lebih dekat dengan konflik yang semakin intensif di Timur Tengah.

Sementara AS secara pribadi telah mendesak Israel untuk memoderasi respons pembalasannya untuk menghindari memicu perang regional yang lebih luas. Biden telah secara terbuka menyatakan penentangannya terhadap serangan Israel terhadap situs nuklir Iran dan kekhawatirannya tentang serangan terhadap infrastruktur energi Iran.

Ryder pun menyebut pengerahan THAAD sebagai bagian dari penyesuaian yang lebih luas militer AS dalam beberapa bulan terakhir. Pengiriman sistem pertahanan ini ditujukan tidak hanya untuk mendukung Israel, tetapi juga untuk membela personel AS di kawasan tersebut dari ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan kelompok proksinya.

Meskipun pasukan AS sebelumnya telah membantu Israel melalui kapal perang dan jet tempur yang ditempatkan di luar wilayah Israel – seperti yang terlihat selama serangan Iran awal bulan ini dan pada bulan April – pengerahan langsung di Israel sendiri merupakan kejadian yang langka.

Apa itu THAAD dan mengapa AS mengirimkannya ke Israel?

Seperti dilansir Al Arabiya, THAAD merupakan bagian penting dari sistem pertahanan udara berlapis milik militer AS dan melengkapi pertahanan antirudal Israel yang sudah tangguh.

Sistem ini mampu mencegat rudal balistik pada jarak 150 hingga 200 kilometer dan dengan tingkat keberhasilan yang hampir sempurna dalam pengujian.

Sistem ini menggunakan pendekatan pukul-untuk-membunuh, yang berarti sistem ini mengandalkan energi kinetik dari benturan langsung daripada bahan peledak untuk menghancurkan rudal yang datang.

Menurut laporan Congressional Research Service, militer AS memiliki tujuh baterai THAAD, yang masing-masing terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk dengan delapan pencegat.  Sistem dilengkapi radar yang kuat, serta komponen kontrol tembakan dan komunikasi yang canggih.

Penempatan ini yang mencakup pasukan Amerika, menambah lebih dari 50.000 ton persenjataan dan peralatan militer yang telah dikirim Amerika Serikat ke Israel sejak pecahnya perang pada bulan Oktober.

Serangan balasan

Para analis berpendapat bahwa pengiriman baterai THAAD ke Israel menandakan keyakinan AS bahwa operasi militer Israel terhadap Iran akan cukup signifikan untuk memicu serangan balasan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan serangan Israel terhadap Iran akan "mematikan, tepat, dan mengejutkan." Pernyataannya, yang disiarkan melalui media Israel, muncul Rabu lalu setelah ia menunda perjalanannya ke Washington.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement