Rabu 16 Oct 2024 18:16 WIB

Kepala dan Komite Sekolah SD dan SMP se-Cimahi Nobar The Journey: Angklung Goes To Europe

Tim Muhibah Angklung difasilitasi oleh pemerintah Kota Cimahi untuk menggelar nobar

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Puluhan guru dan siswa sekolah di Kota Cimahi tengah menonton film dokumenter The Journey: Angklung Goes To Europe.
Foto: M Fauzi Ridwan
Puluhan guru dan siswa sekolah di Kota Cimahi tengah menonton film dokumenter The Journey: Angklung Goes To Europe.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Seratus orang lebih kepala sekolah dan komite sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Cimahi nonton bareng (nobar) film dokumenter The Journey: Goes To Europe di salah satu bioskop di PVJ Mal, Kota Bandung. Mereka antusias menonton perjuangan 35 orang tim angklung yang berkompetisi di tujuh negara eropa.

Produser Film The Journey: Goes To Europe Maulana M Syuhada mengatakan, tim Muhibah Angklung difasilitasi oleh pemerintah Kota Cimahi untuk menggelar nobar film. Para kepala sekolah dan komite sekolah SD dan SMP se Kota Cimahi hadir untuk menonton film dokumenter tersebut.

Baca Juga

"Hari ini pak (Pj) wali kota datang, beliau support sekali terhadap film the Journey: Goes To Europe karena film ini relevan dengan pendidikan istilahnya mendukung penguatan pendidikan karakter," ujar Maulana di sela-sela acara, Rabu (16/10/2024).

Maulana mengatakan, Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi untuk mendatangkan kepala sekolah dan komite sekolah tingkat SD dan SMP se Cimahi menonton film tersebut. Mereka diharapkan dapat mengetahui bahwa pendidikan karakter dapat diberikan melalui media film.

"Pak wali bilang film media efektif bagi generasi Z, kepala sekolah juga bisa melihat dan semakin yakin penguatan pendidikan karakter kedepannya bisa diajak nonton dan terinspirasi," katanya.

Menurut Maulana, film tersebut bercerita tentang perjuangan 35 anak muda Bandung dan Cimahi dari kalangan siswa SMP, SMA dan mahasiswa memperkenalkan angklung di empat festival yang digelar di tujuh negara yaitu Skotlandia, Paris, Hamburg, Ceko, Belgia dan Polandia.

"Film ini menceritakan perjuangan mereka yang punya mimpi untuk mengenalkan angklung ke eropa bahkan sebagian dari merek belum pernah ke luar negeri bahkan naik pesawat," kata Maulana.

Menurutnya, 75 persen film menceritakan perjalanan dari mulai seleksi tim angklung hingga perjuangan selama 30 hari di Eropa. Termasuk dalam cerita tersebut, tim Muhibah angklung menjadi runner up pada festival folklore. Masyarakat di sana pun mengapresiasi tim Muhibah Angklung.

Selama proses persiapan hingga berangkat ke Eropa, ia menyebut para peserta tidak dikenai biaya. Akan tetapi, pihaknya mencari dana dan sponsor dari Bank BJB. "Siapapun yang punya semangat bisa, kita akhirnya bisa sponsor dari BJB walau mepet  hampir gak jadi berangkat semua di danai," kata dia.

Dengan adanya film dokumenter, ia berharap dapat menginspirasi anak-anak tentang kerja keras, kepercayaan, tanggung jawab dan nasionalisme. Diharapkan lebih banyak yang menonton film dokumenter tersebut. "Film dokumenter kita masuk 10 besar Festival Film Indonesia tahun 2024," katanya.

Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengapresiasi yang dikerjakan oleh Maulana Cs dalam membawa angklung ke Eropa. Mereka memperlihatkan perjuangan untuk dapat berangkat ke Eropa. "Dari semuanya kita belajar mendapatkan nilai positif, emangat bekerja keras, bekerja sama dan nilai positif lainnya," kata dia.

Ia berharap para anak muda yang tergabung di tim Muhibah Angklung fapat menjadi generasi yang mencintai budaya lokal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement