Sabtu 19 Oct 2024 12:53 WIB

Netflix Vs Spotify, Mana yang Lebih Perkasa? 

Netflix memimpin dalam hal pendapatan, Spotify menunjukkan pertumbuhan kinerja saham.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
FILE - The Netflix logo is shown in this photo from the company
Foto: AP Photo/Richard Drew, File
FILE - The Netflix logo is shown in this photo from the company

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua perusahaan raksasa streaming, Netflix dan Spotify, terus melaju dan berkembang dalam memberikan layanan yang inovatif bagi penikmat streaming. Pertumbuhan bisnis kedua perusahaan mengalami fluktuatif dan variatif, mulai dari sisi pendapatan, kinerja saham, hingga laba atas modal. 

Mengutip akun Instagram @dc_economics, digambarkan tentang perbandingan kinerja antara Netflix dan Spotify, dengan menampilkan metrik utama seperti pendapatan, arus kas bebas, kinerja saham, margin, dan laba atas modal. 

Baca Juga

“Sementara Netflix memimpin dalam hal pendapatan, Spotify menunjukkan pertumbuhan kinerja saham yang signifikan,” tulis @dc_economics, dikutip Sabtu (19/10/2024).

Tercatat angka pendapatan Netflix dan Spotify terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Netflix mencatatkan pendapatan yang jauh dari Spotify. Berdasarkan grafik yang ditampilkan, pada 2020 pendapatan Spotify masih di bawah angka 10 miliar dolar AS, sedangkan Netflix sudah berada di kisaran 20-30 miliar dolar AS. Lalu pada 2021, pendapatan Spotify baru menyentuh angka 10 miliar dolar AS, sementara Netflix berhasil menyentuh tepat di angka 30 miliar dolar AS. 

Adapun pada 2022, Spotify mencatatkan pendapatan di kisaran 10-20 miliar dolar AS, yang sedikit naik dan masih dalam kisaran yang sama pada 2023. Sementara itu, pendapatan Netflix pada 2022 dan 2023 bertumbuh pada kisaran 30-40 miliar dolar AS.  

Adapun angka LTM (Last Twelve Month) juga mencatatkan peningkatan pendapatan dari kedua pemimpin streaming tersebut. Netflix nyaris hampir menyentuh angka 40 miliar dolar AS, sedangkan Spotify tumbuh namun masih berada di pertengahan kisaran 10-20 milair dolar AS. 

Sementara itu, data yang sama menunjukkan kinerja saham Spotify lebih unggul dibandingkan dengan Netfix. Menurut data tersebut, terjadi dilusi saham, yang artinya terjadi penurunan persentase kepemilikan saham investor akibat penambahan modal perusahaan. 

Netflix mencatatkan kinerja saham pada 2020 di kisaran angka 1,5-2,0 persen, lalu turun pada 2021 di bawah 1,5 persen. Kinerja saham kembali naik pada 2022 dan lebih tinggi dari angka pada 2020, yakni hampir menyentuh angka 2,0 persen. Namun pada 2023 anjlok ke angka 1,0 persen. 

photo
Tercatat angka pendapatan Netflix dan Spotify terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya.- (AP Photo/Patrick Semansky, File)

Sedangkan, kinerja saham pada Spotify pada 2020 berada di kisaran 2,0-2,5 persen, lalu naik tipis pada 2021 dengan hampir menyentuh angka 2,5 persen. lantas, pada 2022, kinerja sahamnya mengalami kenaikan cukup tinggi hingga berada di kisaran 3,0-3,5 persen. Namun, kemudian turun menjadi mendekati 2,5 persen pada 2023. Sementara itu untuk LTM, baik Netflix maupun Spotify sama-sama mengalami penurunan. Posisi Netflix turun ke angka di bawah 1,0 persen, sedangkan Spotify turun menjadi berada di antara 1,5-2 persen. 

“Perbedaan dalam margin dan laba atas modal juga menggambarkan gambaran yang kontras dari dua raksasa streaming tersebut,” lanjut dc_economics. 

Tergambar, margin LTM Netflix mencapai hingga 44 persen untuk gross margin dan sebesar 19 persen untuk Free Cash Flow (FCF) margin. Adapun, angka margin Spotify sebesar 28 persen untuk gross margin dan sebesar 9 persen untuk FCF margin. 

Sementara itu, angka laba atas modal, Netflix mencatatkan angka sekitar 15-20 persen dalam empat tahun terakhir. Adapun, Spotify tercatat spot Return On Invested Capital (Roic) hanya positif di 2021. 

Data yang sama juga menunjukkan mengenai grafik kinerja saham dalam lima tahun terakhir. Netflix mencatatkan angka pertumbuhan kinerja saham 138 persen dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 19 persen. Sementara Spotify mencatatkan angka pertumbuhan kinerja saham 156 persen dengan CAGR sebesar 21 persen. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement