REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -Tentara Israel mengumumkan bahwa komandan Brigade ke-401, Kolonel Ehsan Daqsa, terbunuh dan seorang perwira lainnya terluka parah dalam pertempuran di Jabalia. Brigade ke-401 merupakan bagian dari Divisi ke-162, yang merupakan brigade lapis baja.
Kolonel Ehsan Daqsa terbunuh pada 20 Oktober 2024 dalam pertempuran dengan perlawanan Palestina di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza, dan beberapa ajudannya mengalami luka kritis dan serius.
Radio militer Israel mengatakan bahwa Kolonel Daqsa ditemani oleh tiga perwira lainnya dalam dua tank di dalam Jabalia di area pertempuran, menambahkan bahwa dia dan para perwira keluar dari tank sejauh 20 meter, dan ketika mereka bergerak, sebuah bahan peledak meledak.
Media Israel mengatakan bahwa Daqsa adalah perwira militer dengan pangkat tertinggi yang terbunuh dalam Perang Gaza 2023/2024, dan dia adalah salah satu dari empat kolonel yang terbunuh sejak awal perang di Jalur Gaza.
Wakilnya dan komandan operasi Brigade ke-401 terbunuh dalam operasi pengepungan Rumah Sakit Al-Shifa pada November 2023.
Siapakah Ehsan Daqsa? Ehsan Daqsa, seorang perwira Israel berpangkat kolonel, lahir pada 1983, berasal dari sekte Druze, terbunuh pada 2024 dalam pertempuran antara tentara Israel dan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza utara.
Ehsan Daqsa lahir pada 1983 di pemukiman Dalia al-Karmel, sebelah tenggara Haifa di wilayah Palestina yang diduduki.
Dia menghabiskan masa kecil dan masa remajanya di kota yang sama, sebuah Desa Druze yang terletak di Pegunungan Karmel, yang banyak anggotanya bertugas di tentara Israel. Ehsan Daqsa menikah dan memiliki 3 orang anak
Setelah sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, Ihsan Daqsa belajar di Sekolah Tinggi Akademik Israel “Uno”, di mana ia lulus dengan gelar sarjana hukum.
Dia bergabung dengan IDF pada 2001 di Korps Lapis Baja, berpartisipasi dalam Perang Lebanon Kedua (Juli 2006), dan menjabat sebagai komandan kompi di Batalyon ke-75 Brigade ke-7 , dan menjabat sebagai komandan kompi di Brigade ke-7 .
Pada 2012 dia menjadi wakil komandan Batalyon ke-77, pada 2014 dia menjadi komandan Brigade ke-7, dan pada 2016 dia dipromosikan menjadi letnan kolonel dan ditunjuk sebagai komandan Batalyon ke-82.
Pada September 2018, dia ditunjuk sebagai komandan Batalion 532 di Brigade ke-460. Selanjutnya pada 2019, ditunjuk sebagai perwira operasi di Komando Utara IDF, dan pada Agustus 2021 ia ditunjuk sebagai komandan Formasi Golan.
Pada 25 Juni 2024, selama agresi Israel ke Gaza, Ehsan Daqsa dipromosikan menjadi kolonel di tengah-tengah pertempuran di kota Rafah, dan ditunjuk sebagai komandan Brigade ke-401 Divisi ke-162 di Komando Selatan.
Dia bertanggung jawab atas operasi di kamp Jabalia dan memimpin operasi ofensif di Rumah Sakit Al-Shifa, lingkungan Al-Zeitoun, Beit Hanoun, Jabalia, dan Rafah.