REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim dingin akan segera datang di Gaza. Sementara, penjajah Israel terus melakukan serangan ke Gaza Utara dan mengusir warga. Melaporkan kondisi terkini di Gaza Utara, Ketua Presidium MER-C, dr Hadiki Habib mengatakan, bangunan sekolah juga dibakar oleh militer Israel.
"Pihak penjajah terus mengusir semua masyarakat Palestina yang mengungsi di sekolah dekat RS Indonesia, diikuti pembakaran bangunan sekolah," ujar Habib dalam keterangan tertulis yang diterima Republika pada Rabu (23/10/2024).
Berdasarkam informasi evakuasi terbaru, warga yang terusir diminta berkumpul oleh militer penjajah di sekitar RS Indonesia. Namun, warga Gaza khawatir api dari sekolah yang terbakar itu mencapai ruang generator rumah sakit.
"Kondisi RS Indonesia tidak terbakar, namun sempat dikhawatirkan sebaran api mencapai ruang generator yang dekat dengan bangunan sekolah yang terbakar," ucap Habib.
Dia pun mengklarifikasi terkait tersebarnya video yang menunjukkan bahwa RS Indonesia mengalami kebakaran akibat serangan Israel. Menurut dia, video RS Indonesia yang kebakaran tersebut merupakan kejadian pada Desember 2023 lalu.
"Gambar dan info yang beredar tentang RS Indonesia terbakar (lantai 3 dan 4) adalah kejadian Desember 2023, hal ini berdasarkan informasi yang kami terima dari Direktut RS Indonesia, dr. Marwan Al Sultan," kata Habib.
Dia menjelaskan, saat ini seluruh staf medik dan pasien yang jumlahnya sekitar 50 orang warga Palestina masih berada di dalam RS Indonesia. Mereka dalam kondisi tanpa pasokan makan, air dan obat-obatan.
Pada Selasa (22/10/2024) waktu Gaza, menurut dia, generator RS Indonesia sudah berhasil dihidupkan dan sedang diusahakan mendapatkan sumber air dari sumur dekat RS Indonesia.
Sebagai pimpinan MER-C, dia pun meminta kepada penjajah Israel untuk tidak menyerang fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia, termasuk RS Indonesia yang dibangun MER-C.
"MER-C Indonesia menyerukan agar penjajah tidak menyerang fasilitas kesehatan yang tersisa di Gaza Utara, termasuk RS Indonesia yang merupakan sumbangan dari rakyat Indonesia dan segera memberikan akses untuk masuknya bantuan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan ke rumah sakit," jelas Habib.