Rabu 23 Oct 2024 17:37 WIB

Trauma dengan Kejahatannya, Tentara Israel yang Lindas Warga Gaza Kini tak Doyan Daging

Tindakannya tersebut menyebabkannya mengalami PTSD dan kilas balik berdarah.

Warga melakukan sholat jenazah korban serangan udara militer Israel di Rumah Sakit Martir Al Aqsa di kota Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, Selasa (8/10/2024).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga melakukan sholat jenazah korban serangan udara militer Israel di Rumah Sakit Martir Al Aqsa di kota Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, Selasa (8/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang tentara Israel yang kemungkinan melakukan kekejaman di Gaza sangat trauma dengan tindakannya terhadap warga Palestina sehingga ia tidak bisa lagi makan daging, demikian dilaporkan CNN.

Dilansir di The New Arab, Selasa (22/10/2024), dalam wawancara dengan CNN, Guy Zaken, seorang operator buldoser militer, mengaku telah menabrak mayat warga Palestina, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Tindakannya tersebut menyebabkannya mengalami PTSD dan kilas balik berdarah.

Baca Juga

Namun, laporan CNN, yang memilih untuk menyoroti 'penderitaan' calon penjahat perang Israel daripada korban dan gagal untuk menantang pernyataan para tentara yang hanya membunuh 'teroris', langsung menuai kemarahan di kalangan pengamat media.

Pengamat media telah lama menuduh media Barat merendahkan martabat warga Palestina dan hanya menonjolkan pengalaman warga Israel, termasuk mereka yang kemungkinan melakukan pembunuhan massal.

Surat kabar satir The Onion bahkan menanggapi dengan membagikan ulang artikelnya tahun 2018 yang berjudul IDF Soldier Recounts Harrowing, Heroic War Story Of Killing 8-Month-Old Child/Tentara IDF Menceritakan Kisah Perang yang Mengerikan dan Heroik tentang Pembunuhan Anak Berusia 8 Bulan

Rekan Zaken, operator buldoser tentara Israel lainnya, Eliran Mizrahi bunuh diri setelah berpartisipasi dalam kekejaman di Gaza. Dalam kesaksiannya di Knesset, Zaken sebelumnya mengatakan dalam banyak kesempatan, tentara harus menabrak 'teroris', hidup dan mati, dalam jumlah ratusan.

"Semuanya menyembur keluar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement