REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Huawei ICT Academy sebagai stakeholder dari industri bersama Universitas Nusa Mandiri (UNM) menggelar hearing dan diskusi kerja sama terkait pengembangan kurikulum berbasis industri. Kegiatan yang digelar pada Jumat 18 Oktober 2024 ini diikuti oleh tim dosen Magister Prodi Ilmu Komputer, membahas prihal penjajakan kerja sama dalam penyelarasan kurikulum berbasis industri.
Dr Agus Subekti sebagai Kaprodi Ilmu Komputer (S2) Universitas Nusa Mandiri mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan menyelaraskan kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja serta tren teknologi terkini.
“Hal ini menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan kebutuhan dunia kerja dengan kurikulum pendidikan tinggi, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Diskusi tersebut menitik beratkan pada pengembangan keahlian dalam tren teknologi terkini seperti jaringan, cloud computing, kecerdasan buatan (AI), dan keamanan siber, sehingga diharapkan lulusan dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia industri,” jelas Agus dalam rilis yang diterima, Kamis (31/10/2024).
Pada diskusi ini, kata Agus dibahas pentingnya integrasi sertifikasi industri dalam mata kuliah, peningkatan program magang dan penelitian bersama, serta penguatan soft skills mahasiswa.
“Huawei ICT Academy menawarkan program pelatihan dan sertifikasi guna membekali mahasiswa dengan kompetensi teknologi sesuai standar global,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa kolaborasi ini bertujuan mempersiapkan lulusan agar lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan industri digital.
“Masukan dari stakeholder akan menjadi dasar perubahan kurikulum agar lebih relevan dan aplikatif,” tegasnnya.
Sementara itu, Zico Pratama, perwakilan dosen juga menyampaikan bahwa luaran dari capstone project mata kuliah memiliki potensi besar untuk diikutsertakan dalam ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Huawei ICT Academy, sehingga mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan dan inovasi mereka di tingkat yang lebih tinggi dalam industri teknologi.
“Dengan kegiatan ini diharapkan memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan industri, menciptakan ekosistem pembelajaran yang komprehensif, dan menghasilkan lulusan dengan keterampilan praktis dan inovatif,” ujarnya.