REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyentil agar tidak ada satu pelajaran yang dianggap lebih penting ketimbang pelajaran lain. Mu'ti mendorong semua pelajaran tak dipandang sebelah mata.
Hal itu dikatakan Mu'ti kepada wartawan dalam pembukaan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Tahun 2024 yang digelar Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) pada Senin (4/11/2024). Mu'ti setuju agar ajang OPSI tak hanya fokus pada ilmu sains semata, melainkan juga ilmu sosial.
"Saya kira untuk ilmu sosial dan alam, semua ilmu pada dasarnya penting, nggak boleh satu ilmu lebih penting dari yang lain," kata Mu'ti dalam kegiatan itu.
Mu'ti mengatakan Kemendikdasmen harus dapat memandu dan mengembangkan talenta anak Indonesia di berbagai bidang. OPSI dinilai menjadi salah satu sarana pemerintah mendongkrak talenta siswa Indonesia.
"Pengembangan bakat unik anak Indonesia jadi komitmen negara agar mereka jadi anak hebat," ujar Mu'ti.
Mu'ti juga menyebut para siswa yang mengikuti OPSI tergolong berbakat. Sehingga pemerintah perlu memfasilitasi talenta itu agar maksimal.
"Mereka datang kesini (OPSI) punya bakat istimewa dan karya luar biasa, jadi highly selected," ujar Mu'ti.
Abdul Mu'ti mengingatkan para peserta Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (Opsi) 2024 untuk lebih mengutamakan semangat pengembangan bakat dan sportivitas.
Saat pembukaan ajang olimpiade tersebut, ia mengatakan kompetisi memang penting untuk pengembangan prestasi dan kemampuan diri, namun yang lebih penting ialah persahabatan dan juga kolaborasi.
“Kehebatan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh jumlah penduduknya, tetapi sangat ditentukan oleh prestasi anak-anak bangsa sehingga yang paling penting tentu bukan siapa yang menjadi juara, tetapi yang paling penting adalah bagaimana minat, semangat, dan upaya untuk pengembangan bakat,” kata Mu'ti di Jakarta Pusat pada Senin.
Ia mengatakan ajang Opsi 2024 menjadi salah satu upaya pemerintah melalui Kemendikdasmen untuk memandu dan mengembangkan potensi serta talenta peserta didik dalam berbagai bidang untuk kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Selain itu, Mu'ti menilai olimpiade nasional juga menjadi usaha pihaknya untuk mendorong dan melahirkan karya-karya inovatif yang memberikan solusi konstruktif atas berbagai macam persoalan dalam kehidupan.
“Kalau kita mencoba membaca buku tentang penemuan yang mengubah dunia, semuanya bermula dari sebuah proses sederhana, rasa ingin tahu terhadap berbagai macam peristiwa yang ada di alam sekitar kita,” katanya.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada para tenaga pendidik agar lebih memperhatikan bakat dan minat para siswa dalam berbagai bidang sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang lebih kondusif, gembira, dan mendorong rasa ingin tahu, maupun kreativitas siswa tanpa adar asa takut.